-
Go green...
-
hmm, its golden colour...
-
Holy colour, yes it white...
-
The Brave Colour is Red only, i think...
-
I Think blue is calm colour...
Sabtu, 19 Oktober 2013
Selasa, 15 Oktober 2013
DASAR DASAR PNEUMATIK
PNEUMATIK
Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan. Perkataan pneumatik berasal bahasa Yunani “ pneuma “ yang berarti “napas” atau “udara”. Jadi pneumatik berarti terisi udara atau digerakkan oleh udara mampat. Pneumatik merupakan cabang teori aliran atau mekanika fluida dan tidak hanya meliputi penelitian aliran-aliran udara melalui suatu sistem saluran, yang terdiri atas pipa-pipa, selang-selang, gawai dan sebagainya, tetapi juga aksi dan penggunaan udara mampat.
Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang menentukan keadaan keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir) dengan adanya gaya-gaya luar (aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika). Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi proses-proses pneumatik. Dalam bidang kejuruan teknik pneumatik dalam pengertian yang lebih sempit lagi adalah teknik udara mampat (udara bertekanan).


Komponen-komponen Pneumatik
Komponen pneumatik beroperasi pada tekanan 8 s.d. 10 bar, tetapi dalam praktik dianjurkan beroperasi pada tekanan 5 s.d. 6 bar untuk penggunaan yang ekonomis.
Beberapa bidang aplikasi di industri yang menggunakan media pneumatik dalam hal penangan material adalah sebagai berikut :
a. Pencekaman benda kerja
b. Penggeseran benda kerja
c. Pengaturan posisi benda kerja
d. Pengaturan arah benda kerja
Penerapan pneumatik secara umum :
a. Pengemasan (packaging)
b. Pemakanan (feeding)
c. Pengukuran (metering)
d. Pengaturan buka dan tutup (door or chute control)
e. Pemindahan material (transfer of materials)
f. Pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning and inverting of parts)
g. Pemilahan bahan (sorting of parts)
h. Penyusunan benda kerja (stacking of components)
i. Pencetakan benda kerja (stamping and embosing of components)
Susunan sistem pneumatik adalah sebagai berikut :
a. Catu daya (energi supply)
b. Elemen masukan (sensors)
c. Elemen pengolah (processors)
d. Elemen kerja (actuators)
1.1 Alasan Pemakaian Pneumatik
Persaingan antara peralatan pneumatik dengan peralatan mekanik, hidrolik atau elektrik makin menjadi besar. Dalam penggunaannya sistem pneumatik diutamakan karena beberapa hal yaitu :
a. paling banyak dipertimbangkan untuk beberapa mekanisasi,
b. dapat bertahan lebih baik terhadap keadaan-keadaan tertentu
Sering kali suatu proses tertentu dengan cara pneumatik, berjalan lebih rapi (efisien) dibandingkan dengan cara lainnya. Contoh :
1). Palu-palu bor dan keling pneumatik adalah jauh lebih baik dibandingkan dengan perkakas-perkakas elektrik serupa karena lebih ringan, lebih ada kepastian kerja dan lebih sederhana dalam pelayanan.
2). Pesawat-pesawat pneumatik telah mengambil suatu kedudukan monopoli yang penting pada :
a). rem-rem udara bertekanan untuk mobil angkutan dan gerbong-gerbong kereta api, alat-alat angkat dan alat-alat angkut.
b). pistol-pistol ( alat cat semprot, mesin-mesin peniup kaca, berbagai jenis penyejukan udara, kepala-kepala asah kecepatan tinggi ).
Udara bertekanan memiliki banyak sekali keuntungan, tetapi dengan sendirinya juga terdapat segi-segi yang merugikan atau lebih baik pembatasan-pembatasan pada penggunaannya. Hal-hal yang menguntungkan dari pneumatik pada mekanisasi yang sesuai dengan tujuan sudah diakui oleh cabang-cabang industri yang lebih banyak lagi. Pneumatik mulai digunakan untuk pengendalian maupun penggerakan mesin-mesin dan alat-alat.
1.2 Keuntungan Pemakaian Pneumatik
a. Merupakan media/fluida kerja yang mudah didapat dan mudah diangkut :
1). Udara dimana saja tersedia dalam jumlah yang tak terhingga.
2). Saluran-saluran balik tidak diperlukan karena udara bekas dapat dibuang bebas ke atmosfir, sistem elektrik dan hidrolik memerlukan saluran balik.
3). Udara bertekanan dapat diangkut dengan mudah melalui saluran-saluran dengan jarak yang besar, jadi pembuangan udara bertekanan dapat dipusatkan dan menggunakan saluran melingkar semua pemakai dalam satu perusahaan dapat dilayani udara bertekanan dengan tekanan tetap dan sama besarnya. Melalui saluran-saluran cabang dan pipa-pipa selang, energi udara bertekanan dapat disediakan dimana saja dalam perusahaan.
b. Dapat disimpan dengan mudah :
1). Sumber udara bertekanan ( kompresor ) hanya menyerahkan udara bertekanan kalau udara bertekanan ini memang digunakan. Jadi kompresor tidak perlu bekerja seperti halnya pada pompa peralatan hidrolik.
2). Pengangkutan ke dan penyimpanan dalam tangki-tangki penampung juga dimungkinkan.
3). Suatu daur kerja yang telah dimulai selalu dapat diselesaikan, demikian pula kalau penyediaan listrik tiba-tiba dihentikan.
c. Bersih dan kering :
1). Udara bertekanan adalah bersih. Kalau ada kebocoran pada saluran pipa, benda-benda kerja maupun bahan-bahan disekelilingnya tidak akan menjadi kotor.
2). Udara bertekanan adalah kering. Bila terdapat kerusakan pipa-pipa tidak akan ada pengotoran-pengotoran, bintik minyak dansebagainya.
3). Dalam industri pangan , kayu , kulit dan tenun serta pada mesin-mesin pengepakan hal yang memang penting sekali adalah bahwa peralatan tetap bersih selama bekerja.
Sistem pneumatik yang bocor bekerja merugikan dilihat dari sudut ekonomis, tetapi dalam keadaan darurat pekerjaan tetap dapat berlangsung. Tidak terdapat minyak bocoran yang mengganggu seperti pada sistem hidrolik.
d. Tidak peka terhadap suhu
1). Udara bersih ( tanpa uap air ) dapat digunakan sepenuhnya pada suhu-suhu yang tinggi atau pada nilai-nilai yang rendah, jauh di bawah titik beku ( masing-masing panas atau dingin ).
2). Udara bertekanan juga dapat digunakan pada tempat-tempat yang sangat panas, misalnya untuk pelayanan tempa tekan, pintu-pintu dapur pijar, dapur pengerasan atau dapur lumer.
3). Peralatan-peralatan atau saluran-saluran pipa dapat digunakan secara aman dalam lingkungan yang panas sekali, misalnya pada industri-industri baja atau bengkel-bengkel tuang (cor).
e. Aman terhadap kebakaran dan ledakan
1). Keamanan kerja serta produksi besar dari udara bertekanan tidak mengandung bahaya kebakaran maupun ledakan.
2). Dalam ruang-ruang dengan resiko timbulnya kebakaran atau ledakan atau gas-gas yang dapat meledak dapat dibebaskan, alat-alat pneumatik dapat digunakan tanpa dibutuhkan pengamanan yang mahal dan luas. Dalam ruang seperti itu kendali elektrik dalam banyak hal tidak diinginkan.
f. Tidak diperlukan pendinginan fluida kerja
1). Pembawa energi (udara bertekanan) tidak perlu diganti sehingga untuk ini tidak dibutuhkan biaya. Minyak setidak-tidaknya harus diganti setelah 100 sampai 125 jam kerja.
g. Rasional (menguntungkan)
1). Pneumatik adalah 40 sampai 50 kali lebih murah daripada tenaga otot. Hal ini sangat penting pada mekanisasi dan otomatisasi produksi.
2). Komponen-komponen untuk peralatan pneumatik tanpa pengecualian adalah lebih murah jika dibandingkan dengan komponen-komponen peralatan hidrolik.
h. Kesederhanaan (mudah pemeliharaan)
1). Karena konstruksi sederhana, peralatan-peralatan udara bertekanan hampir tidak peka gangguan.
2). Gerakan-gerakan lurus dilaksanakan secara sederhana tanpa komponen mekanik, seperti tuas-tuas, eksentrik, cakera bubungan, pegas, poros sekerup dan roda gigi.
3). Konstruksinya yang sederhana menyebabkan waktu montase (pemasangan) menjadi singkat, kerusakan-kerusakan seringkali dapat direparasi sendiri, yaitu oleh ahli teknik, montir atau operator setempat.
4). Komponen-komponennya dengan mudah dapat dipasang dan setelah dibuka dapat digunakan kembali untuk penggunaan-penggunaan lainnya.
i. Sifat dapat bergerak
1). Selang-selang elastik memberi kebebasan pindah yang besar sekali dari komponen pneumatik ini.
j. Aman
1). Sama sekali tidak ada bahaya dalam hubungan penggunaan pneumatik, juga tidak jika digunakan dalam ruang-ruang lembab atau di udara luar. Pada alat-alat elektrik ada bahaya hubungan singkat.
k. Dapat dibebani lebih ( tahan pembebanan lebih )
Alat-alat udara bertekanan dan komponen-komponen berfungsi dapat ditahan sedemikian rupa hingga berhenti. Dengan cara ini komponen-komponen akan aman terhadap pembebanan lebih. Komponen-komponen ini juga dapat direm sampai keadaan berhenti tanpa kerugian.
1). Pada pembebanan lebih alat-alat udara bertekanan memang akan berhenti, tetapi tidak akan mengalami kerusakan. Alat-alat listrik terbakar pada pembebanan lebih.
2). Suatu jaringan udara bertekanan dapat diberi beban lebih tanpa rusak.
3). Silinder-silinder gaya tak peka pembebanan lebih dan dengan menggunakan katup-katup khusus maka kecepatan torak dapat disetel tanpa bertingkat.
l. Jaminan bekerja besar
Jaminan bekerja besar dapat diperoleh karena :
1). Peralatan serta komponen bangunannya sangat tahan aus.
2). Peralatan serta komponen pada suhu yang relatif tinggi dapat digunakan sepenuhnya dan tetap demikian.
3). Peralatan pada timbulnya naik turun suhu yang singkat tetap dapat berfungsi.
4). Kebocoran-kebocoran yang mungkin ada tidak mempengaruhi ketentuan bekerjanya suatu instalasi.
m. Biaya pemasangan murah
1). Mengembalikan udara bertekanan yang telah digunakan ke sumbernya (kompresor) tidak perlu dilakukan. Udara bekas dengan segera mengalir keluar ke atmosfir, sehingga tidak diperlukan saluran-saluran balik, hanya saluran masuk saja.
2). Suatu peralatan udara bertekanan dengan kapasitas yang tepat, dapat melayani semua pemakai dalam satu industri. Sebaliknya, pengendalian-pengendalian hidrolik memerlukan sumber energi untuk setiap instalasi tersendiri (motor dan pompa).
n. Pengawasan (kontrol)
1). Pengawasan tekanan kerja dan gaya-gaya atas komponen udara bertekanan yang berfungsi dengan mudah dapat dilaksanakan dengan pengukur-pengukur tekanan (manometer).
o. Fluida kerja cepat
1). Kecepatan-kecepatan udara yang sangat tinggi menjamin bekerjanya elemen-elemen pneumatik dengan cepat. Oleh sebab itu waktu menghidupkan adalah singkat dan perubahan energi menjadi kerja berjalan cepat.
2). Dengan udara mampat orang dapat melaksanakan jumlah perputaran yang tinggi ( Motor Udara ) dan kecepatan-kecepatan piston besar (silinder-silinder kerja ).
3). Udara bertekanan dapat mencapai kecepatan alir sampai 1000 m/min (dibandingkan dengan energi hidrolik sampai 180 m/min ).
4). Dalam silinder pneumatik kecepatan silinder dari 1 sampai 2 m/detik mungkin saja ( dalam pelaksanaan khusus malah sampai 15 m/detik ).
5). Kecepatan sinyal-sinyal kendali pada umumnya terletak antara 40 dan 70 m/detik (2400 sampai 4200 m/min)
p. Dapat diatur tanpa bertingkat
1). Dengan katup pengatur aliran, kecepatan dan gaya dapat diatur tanpa bertingkat mulai dari suatu nilai minimum (ditentukan oleh besarnya silinder) sampai maksimum (tergantung katup pengatur yang digunakan).
2). Tekanan udara dengan sederhana dan kalau dibutuhkan dalam keadaan sedang bekerja dapat disesuaikan dengan keadaan.
3). Beda perkakas rentang tenaga jepitnya dapat disetel dengan memvariasikan tekanan udara tanpa bertingkat dari 0 sampai 6 bar.
4). Tumpuan-tumpuan dapat disetel guna mengatur panjang langkah silinder kerja yang dapat disetel terus-menerus (panjang langkah ini dapat bervariasi sembarang antara kedua kedudukan akhirnya).
5). Perkakas-perkakas pneumatik yang berputar dapat diatur jumlah putaran dan momen putarnya tanpa bertingkat.
q. Ringan sekali
Berat alat-alat pneumatik jauh lebih kecil daripada mesin yang digerakkan elektrik dan perkakas-perkakas konstruksi elektrik (hal ini sangat penting pada perkakas tangan atau perkakas tumbuk). Perbandingan berat (dengan daya yang sama) antara :
• motor pneumatik : motor elektrik = 1 : 8 (sampai 10)
• motor pneumatik : motor frekuensi tinggi = 1 : 3 (sampai 4)
r. Kemungkinan penggunaan lagi (ulang)
Komponen-komponen pneumatik dapat digunakan lagi, misalnya kalau komponen-komponen ini tidak dibutuhkan lagi dalam mesin tua.
r. Konstruksi kokoh
Pada umumnya komponen pneumatik ini dikonstruksikan secara kompak dan kokoh, dan oleh karena itu hampir tidak peka terhadap gangguan dan tahan terhadap perlakuan-perlakuan kasar.
s. Fluida kerja murah
Pengangkut energi (udara) adalah gratis dan dapat diperoleh senantiasa dan dimana saja. Yang harus dipilih adalah suatu kompresor yang tepat untuk keperluan tertentu; jika seandainya kompresor yang dipilih tidak memenuhi syarat, maka segala keuntungan pneumatik tidak ada lagi.
1.3 Kerugian / terbatasnya Pneumatik
a. Ketermampatan (udara).
Udara dapat dimampatkan. Oleh sebab itu adalah tidak mungkin untuk mewujudkan kecepatan-kecepatan piston dan pengisian yang perlahan-lahan dan tetap, tergantung dari bebannya.
Pemecahan :
• kesulitan ini seringkali diberikan dengan mengikutsertakan elemen hidrolik dalam hubungan bersangkutan, tertama pada pengerjaan-pengerjaan cermat ( bor, bubut atau frais ) hal ini merupakan suatu alat bantu yang seringkali digunakan.
b. Gangguan Suara (Bising)
Udara yang ditiup ke luar menyebabkan kebisingan (desisan) mengalir ke luar, terutama dalam ruang-ruang kerja sangat mengganggu.
Pemecahan :
• dengan memberi peredam suara (silincer)
c. Kegerbakan (volatile)
Udara bertekanan sangat gerbak (volatile). Terutama dalam jaringan-jaringan udara bertekanan yang besar dan luas dapat terjadi kebocoran-kebocoran yang banyak, sehingga udara bertekanan mengalir keluar. Oleh karena itu pemakaian udara bertekanan dapat meningkat secara luar biasa dan karenanya harga pokok energi “berguna” sangat tinggi.
Pemecahan :
• dapat dilakukan dengan menggunakan perapat-perapat berkualitas tinggi.
d. Kelembaban udara
Kelembaban udara dalam udara bertekanan pada waktu suhu menurun dan tekanan meningkat dipisahkan sebagai tetesan air (air embun).
Pemecahan :
• penggunaan filter-filter untuk pemisahan air embun (dan juga untuk penyaring kotoran-kotoran).
e. Bahaya pembekuan
Pada waktu pemuaian tiba-tiba (dibelakang pemakai udara bertekanan) dan penurunan suhu yang bertalian dengan pemuaian tiba-tiba ini, dapat terjadi pembentukan es.
Pemecahan :
• Batasi pemuaian udara bertekanan dalam perkakas-perkakas pneumatik.
• Biarkan udara memuai sepenuhnya pada saat diadakan peniupan ke luar.
f. Kehilangan energi dalam bentuk kalor.
Energi kompresi adiabatik dibuang dalam bentuk kalor dalam pendingin antara dan akhir. Kalor ini hilang sama sekali dan kerugian ini hampir tidak dapat dikurangi.
g. Pelumasan udara bertekanan
Oleh karena tidak adanya sistem pelumasan untuk bagian-bagian yang bergerak, maka bahan pelumas ini dimasukkan bersamaan dengan udara yang mengalir, untuk itu bahan pelumas harus dikabutkan dalam udara bertekanan.
h. Gaya tekan terbatas
1). Dengan udara bertekanan hanya dapat dibangkitkan gaya yang terbatas saja. Untuk gaya yang besar, pada tekanan jaringan normal dibutuhkan diameter piston yang besar.
2). Penyerapan energi pada tekanan-tekanan kejutan hidrolik dapat memberi jalan keluar.
i. Ketidakteraturan
Suatu gerakan teratur hampir tidak dapat diwujudkan :
1). Pada pembebanan berganti-ganti
2). Pada kecepatan-kecepatan kecil (kurang dari 0,25 cm/det) dapat timbul ‘stick-slip effect’.
j. Tidak ada sinkronisasi
Menjalankan dua silinder atau lebih paralel sangat sulit dilakukan.
k. Biaya energi tinggi
Biaya produksi udara bertekanan adalah tinggi. Oleh karena itu untuk produksi dan distribusi dibutuhkan peralatan-peralatan khusus. Setidak-tidaknya biaya ini lebih tinggi dibandingkan dengan penggerak elektrik.
Perbandingan biaya ( tergantung dari cara penggerak ) :
• Elektrik : Pneumatik = 1 : 10 (sampai 12)
• Elektrik : Hidrolik = 1 : 8 (sampai 10)
• Elektrik : Tangan = 1 : 400 (sampai 500)
1.4 Pemecahan Kerugian Pneumatik
Pada umumnya, hal-hal yang merugikan dapat dikurangi atau dikompensasi dengan :
a. Peragaman yang cocok dari komponen-komponen maupun alat pneumatik.
b. Pemilihan sebaik mungkin sistem pneumatik yang dibutuhkan.
c. Kombinasi yang sesuai dengan tujuannya dari berbagai sistem penggerakan dan pengendalian (elektrik, pneumatik dan hidrolik).
(Sumber Drs. Sudaryono, VEDC Malang)
(InsyaAllah DIsambung lagi nanti. mohon maaf jika ada kesalahan)
Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan. Perkataan pneumatik berasal bahasa Yunani “ pneuma “ yang berarti “napas” atau “udara”. Jadi pneumatik berarti terisi udara atau digerakkan oleh udara mampat. Pneumatik merupakan cabang teori aliran atau mekanika fluida dan tidak hanya meliputi penelitian aliran-aliran udara melalui suatu sistem saluran, yang terdiri atas pipa-pipa, selang-selang, gawai dan sebagainya, tetapi juga aksi dan penggunaan udara mampat.
Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang menentukan keadaan keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir) dengan adanya gaya-gaya luar (aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika). Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi proses-proses pneumatik. Dalam bidang kejuruan teknik pneumatik dalam pengertian yang lebih sempit lagi adalah teknik udara mampat (udara bertekanan).
Komponen-komponen Pneumatik
Komponen pneumatik beroperasi pada tekanan 8 s.d. 10 bar, tetapi dalam praktik dianjurkan beroperasi pada tekanan 5 s.d. 6 bar untuk penggunaan yang ekonomis.
Beberapa bidang aplikasi di industri yang menggunakan media pneumatik dalam hal penangan material adalah sebagai berikut :
a. Pencekaman benda kerja
b. Penggeseran benda kerja
c. Pengaturan posisi benda kerja
d. Pengaturan arah benda kerja
Penerapan pneumatik secara umum :
a. Pengemasan (packaging)
b. Pemakanan (feeding)
c. Pengukuran (metering)
d. Pengaturan buka dan tutup (door or chute control)
e. Pemindahan material (transfer of materials)
f. Pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning and inverting of parts)
g. Pemilahan bahan (sorting of parts)
h. Penyusunan benda kerja (stacking of components)
i. Pencetakan benda kerja (stamping and embosing of components)
Susunan sistem pneumatik adalah sebagai berikut :
a. Catu daya (energi supply)
b. Elemen masukan (sensors)
c. Elemen pengolah (processors)
d. Elemen kerja (actuators)
1.1 Alasan Pemakaian Pneumatik
Persaingan antara peralatan pneumatik dengan peralatan mekanik, hidrolik atau elektrik makin menjadi besar. Dalam penggunaannya sistem pneumatik diutamakan karena beberapa hal yaitu :
a. paling banyak dipertimbangkan untuk beberapa mekanisasi,
b. dapat bertahan lebih baik terhadap keadaan-keadaan tertentu
Sering kali suatu proses tertentu dengan cara pneumatik, berjalan lebih rapi (efisien) dibandingkan dengan cara lainnya. Contoh :
1). Palu-palu bor dan keling pneumatik adalah jauh lebih baik dibandingkan dengan perkakas-perkakas elektrik serupa karena lebih ringan, lebih ada kepastian kerja dan lebih sederhana dalam pelayanan.
2). Pesawat-pesawat pneumatik telah mengambil suatu kedudukan monopoli yang penting pada :
a). rem-rem udara bertekanan untuk mobil angkutan dan gerbong-gerbong kereta api, alat-alat angkat dan alat-alat angkut.
b). pistol-pistol ( alat cat semprot, mesin-mesin peniup kaca, berbagai jenis penyejukan udara, kepala-kepala asah kecepatan tinggi ).
Udara bertekanan memiliki banyak sekali keuntungan, tetapi dengan sendirinya juga terdapat segi-segi yang merugikan atau lebih baik pembatasan-pembatasan pada penggunaannya. Hal-hal yang menguntungkan dari pneumatik pada mekanisasi yang sesuai dengan tujuan sudah diakui oleh cabang-cabang industri yang lebih banyak lagi. Pneumatik mulai digunakan untuk pengendalian maupun penggerakan mesin-mesin dan alat-alat.
1.2 Keuntungan Pemakaian Pneumatik
a. Merupakan media/fluida kerja yang mudah didapat dan mudah diangkut :
1). Udara dimana saja tersedia dalam jumlah yang tak terhingga.
2). Saluran-saluran balik tidak diperlukan karena udara bekas dapat dibuang bebas ke atmosfir, sistem elektrik dan hidrolik memerlukan saluran balik.
3). Udara bertekanan dapat diangkut dengan mudah melalui saluran-saluran dengan jarak yang besar, jadi pembuangan udara bertekanan dapat dipusatkan dan menggunakan saluran melingkar semua pemakai dalam satu perusahaan dapat dilayani udara bertekanan dengan tekanan tetap dan sama besarnya. Melalui saluran-saluran cabang dan pipa-pipa selang, energi udara bertekanan dapat disediakan dimana saja dalam perusahaan.
b. Dapat disimpan dengan mudah :
1). Sumber udara bertekanan ( kompresor ) hanya menyerahkan udara bertekanan kalau udara bertekanan ini memang digunakan. Jadi kompresor tidak perlu bekerja seperti halnya pada pompa peralatan hidrolik.
2). Pengangkutan ke dan penyimpanan dalam tangki-tangki penampung juga dimungkinkan.
3). Suatu daur kerja yang telah dimulai selalu dapat diselesaikan, demikian pula kalau penyediaan listrik tiba-tiba dihentikan.
c. Bersih dan kering :
1). Udara bertekanan adalah bersih. Kalau ada kebocoran pada saluran pipa, benda-benda kerja maupun bahan-bahan disekelilingnya tidak akan menjadi kotor.
2). Udara bertekanan adalah kering. Bila terdapat kerusakan pipa-pipa tidak akan ada pengotoran-pengotoran, bintik minyak dansebagainya.
3). Dalam industri pangan , kayu , kulit dan tenun serta pada mesin-mesin pengepakan hal yang memang penting sekali adalah bahwa peralatan tetap bersih selama bekerja.
Sistem pneumatik yang bocor bekerja merugikan dilihat dari sudut ekonomis, tetapi dalam keadaan darurat pekerjaan tetap dapat berlangsung. Tidak terdapat minyak bocoran yang mengganggu seperti pada sistem hidrolik.
d. Tidak peka terhadap suhu
1). Udara bersih ( tanpa uap air ) dapat digunakan sepenuhnya pada suhu-suhu yang tinggi atau pada nilai-nilai yang rendah, jauh di bawah titik beku ( masing-masing panas atau dingin ).
2). Udara bertekanan juga dapat digunakan pada tempat-tempat yang sangat panas, misalnya untuk pelayanan tempa tekan, pintu-pintu dapur pijar, dapur pengerasan atau dapur lumer.
3). Peralatan-peralatan atau saluran-saluran pipa dapat digunakan secara aman dalam lingkungan yang panas sekali, misalnya pada industri-industri baja atau bengkel-bengkel tuang (cor).
e. Aman terhadap kebakaran dan ledakan
1). Keamanan kerja serta produksi besar dari udara bertekanan tidak mengandung bahaya kebakaran maupun ledakan.
2). Dalam ruang-ruang dengan resiko timbulnya kebakaran atau ledakan atau gas-gas yang dapat meledak dapat dibebaskan, alat-alat pneumatik dapat digunakan tanpa dibutuhkan pengamanan yang mahal dan luas. Dalam ruang seperti itu kendali elektrik dalam banyak hal tidak diinginkan.
f. Tidak diperlukan pendinginan fluida kerja
1). Pembawa energi (udara bertekanan) tidak perlu diganti sehingga untuk ini tidak dibutuhkan biaya. Minyak setidak-tidaknya harus diganti setelah 100 sampai 125 jam kerja.
g. Rasional (menguntungkan)
1). Pneumatik adalah 40 sampai 50 kali lebih murah daripada tenaga otot. Hal ini sangat penting pada mekanisasi dan otomatisasi produksi.
2). Komponen-komponen untuk peralatan pneumatik tanpa pengecualian adalah lebih murah jika dibandingkan dengan komponen-komponen peralatan hidrolik.
h. Kesederhanaan (mudah pemeliharaan)
1). Karena konstruksi sederhana, peralatan-peralatan udara bertekanan hampir tidak peka gangguan.
2). Gerakan-gerakan lurus dilaksanakan secara sederhana tanpa komponen mekanik, seperti tuas-tuas, eksentrik, cakera bubungan, pegas, poros sekerup dan roda gigi.
3). Konstruksinya yang sederhana menyebabkan waktu montase (pemasangan) menjadi singkat, kerusakan-kerusakan seringkali dapat direparasi sendiri, yaitu oleh ahli teknik, montir atau operator setempat.
4). Komponen-komponennya dengan mudah dapat dipasang dan setelah dibuka dapat digunakan kembali untuk penggunaan-penggunaan lainnya.
i. Sifat dapat bergerak
1). Selang-selang elastik memberi kebebasan pindah yang besar sekali dari komponen pneumatik ini.
j. Aman
1). Sama sekali tidak ada bahaya dalam hubungan penggunaan pneumatik, juga tidak jika digunakan dalam ruang-ruang lembab atau di udara luar. Pada alat-alat elektrik ada bahaya hubungan singkat.
k. Dapat dibebani lebih ( tahan pembebanan lebih )
Alat-alat udara bertekanan dan komponen-komponen berfungsi dapat ditahan sedemikian rupa hingga berhenti. Dengan cara ini komponen-komponen akan aman terhadap pembebanan lebih. Komponen-komponen ini juga dapat direm sampai keadaan berhenti tanpa kerugian.
1). Pada pembebanan lebih alat-alat udara bertekanan memang akan berhenti, tetapi tidak akan mengalami kerusakan. Alat-alat listrik terbakar pada pembebanan lebih.
2). Suatu jaringan udara bertekanan dapat diberi beban lebih tanpa rusak.
3). Silinder-silinder gaya tak peka pembebanan lebih dan dengan menggunakan katup-katup khusus maka kecepatan torak dapat disetel tanpa bertingkat.
l. Jaminan bekerja besar
Jaminan bekerja besar dapat diperoleh karena :
1). Peralatan serta komponen bangunannya sangat tahan aus.
2). Peralatan serta komponen pada suhu yang relatif tinggi dapat digunakan sepenuhnya dan tetap demikian.
3). Peralatan pada timbulnya naik turun suhu yang singkat tetap dapat berfungsi.
4). Kebocoran-kebocoran yang mungkin ada tidak mempengaruhi ketentuan bekerjanya suatu instalasi.
m. Biaya pemasangan murah
1). Mengembalikan udara bertekanan yang telah digunakan ke sumbernya (kompresor) tidak perlu dilakukan. Udara bekas dengan segera mengalir keluar ke atmosfir, sehingga tidak diperlukan saluran-saluran balik, hanya saluran masuk saja.
2). Suatu peralatan udara bertekanan dengan kapasitas yang tepat, dapat melayani semua pemakai dalam satu industri. Sebaliknya, pengendalian-pengendalian hidrolik memerlukan sumber energi untuk setiap instalasi tersendiri (motor dan pompa).
n. Pengawasan (kontrol)
1). Pengawasan tekanan kerja dan gaya-gaya atas komponen udara bertekanan yang berfungsi dengan mudah dapat dilaksanakan dengan pengukur-pengukur tekanan (manometer).
o. Fluida kerja cepat
1). Kecepatan-kecepatan udara yang sangat tinggi menjamin bekerjanya elemen-elemen pneumatik dengan cepat. Oleh sebab itu waktu menghidupkan adalah singkat dan perubahan energi menjadi kerja berjalan cepat.
2). Dengan udara mampat orang dapat melaksanakan jumlah perputaran yang tinggi ( Motor Udara ) dan kecepatan-kecepatan piston besar (silinder-silinder kerja ).
3). Udara bertekanan dapat mencapai kecepatan alir sampai 1000 m/min (dibandingkan dengan energi hidrolik sampai 180 m/min ).
4). Dalam silinder pneumatik kecepatan silinder dari 1 sampai 2 m/detik mungkin saja ( dalam pelaksanaan khusus malah sampai 15 m/detik ).
5). Kecepatan sinyal-sinyal kendali pada umumnya terletak antara 40 dan 70 m/detik (2400 sampai 4200 m/min)
p. Dapat diatur tanpa bertingkat
1). Dengan katup pengatur aliran, kecepatan dan gaya dapat diatur tanpa bertingkat mulai dari suatu nilai minimum (ditentukan oleh besarnya silinder) sampai maksimum (tergantung katup pengatur yang digunakan).
2). Tekanan udara dengan sederhana dan kalau dibutuhkan dalam keadaan sedang bekerja dapat disesuaikan dengan keadaan.
3). Beda perkakas rentang tenaga jepitnya dapat disetel dengan memvariasikan tekanan udara tanpa bertingkat dari 0 sampai 6 bar.
4). Tumpuan-tumpuan dapat disetel guna mengatur panjang langkah silinder kerja yang dapat disetel terus-menerus (panjang langkah ini dapat bervariasi sembarang antara kedua kedudukan akhirnya).
5). Perkakas-perkakas pneumatik yang berputar dapat diatur jumlah putaran dan momen putarnya tanpa bertingkat.
q. Ringan sekali
Berat alat-alat pneumatik jauh lebih kecil daripada mesin yang digerakkan elektrik dan perkakas-perkakas konstruksi elektrik (hal ini sangat penting pada perkakas tangan atau perkakas tumbuk). Perbandingan berat (dengan daya yang sama) antara :
• motor pneumatik : motor elektrik = 1 : 8 (sampai 10)
• motor pneumatik : motor frekuensi tinggi = 1 : 3 (sampai 4)
r. Kemungkinan penggunaan lagi (ulang)
Komponen-komponen pneumatik dapat digunakan lagi, misalnya kalau komponen-komponen ini tidak dibutuhkan lagi dalam mesin tua.
r. Konstruksi kokoh
Pada umumnya komponen pneumatik ini dikonstruksikan secara kompak dan kokoh, dan oleh karena itu hampir tidak peka terhadap gangguan dan tahan terhadap perlakuan-perlakuan kasar.
s. Fluida kerja murah
Pengangkut energi (udara) adalah gratis dan dapat diperoleh senantiasa dan dimana saja. Yang harus dipilih adalah suatu kompresor yang tepat untuk keperluan tertentu; jika seandainya kompresor yang dipilih tidak memenuhi syarat, maka segala keuntungan pneumatik tidak ada lagi.
1.3 Kerugian / terbatasnya Pneumatik
a. Ketermampatan (udara).
Udara dapat dimampatkan. Oleh sebab itu adalah tidak mungkin untuk mewujudkan kecepatan-kecepatan piston dan pengisian yang perlahan-lahan dan tetap, tergantung dari bebannya.
Pemecahan :
• kesulitan ini seringkali diberikan dengan mengikutsertakan elemen hidrolik dalam hubungan bersangkutan, tertama pada pengerjaan-pengerjaan cermat ( bor, bubut atau frais ) hal ini merupakan suatu alat bantu yang seringkali digunakan.
b. Gangguan Suara (Bising)
Udara yang ditiup ke luar menyebabkan kebisingan (desisan) mengalir ke luar, terutama dalam ruang-ruang kerja sangat mengganggu.
Pemecahan :
• dengan memberi peredam suara (silincer)
c. Kegerbakan (volatile)
Udara bertekanan sangat gerbak (volatile). Terutama dalam jaringan-jaringan udara bertekanan yang besar dan luas dapat terjadi kebocoran-kebocoran yang banyak, sehingga udara bertekanan mengalir keluar. Oleh karena itu pemakaian udara bertekanan dapat meningkat secara luar biasa dan karenanya harga pokok energi “berguna” sangat tinggi.
Pemecahan :
• dapat dilakukan dengan menggunakan perapat-perapat berkualitas tinggi.
d. Kelembaban udara
Kelembaban udara dalam udara bertekanan pada waktu suhu menurun dan tekanan meningkat dipisahkan sebagai tetesan air (air embun).
Pemecahan :
• penggunaan filter-filter untuk pemisahan air embun (dan juga untuk penyaring kotoran-kotoran).
e. Bahaya pembekuan
Pada waktu pemuaian tiba-tiba (dibelakang pemakai udara bertekanan) dan penurunan suhu yang bertalian dengan pemuaian tiba-tiba ini, dapat terjadi pembentukan es.
Pemecahan :
• Batasi pemuaian udara bertekanan dalam perkakas-perkakas pneumatik.
• Biarkan udara memuai sepenuhnya pada saat diadakan peniupan ke luar.
f. Kehilangan energi dalam bentuk kalor.
Energi kompresi adiabatik dibuang dalam bentuk kalor dalam pendingin antara dan akhir. Kalor ini hilang sama sekali dan kerugian ini hampir tidak dapat dikurangi.
g. Pelumasan udara bertekanan
Oleh karena tidak adanya sistem pelumasan untuk bagian-bagian yang bergerak, maka bahan pelumas ini dimasukkan bersamaan dengan udara yang mengalir, untuk itu bahan pelumas harus dikabutkan dalam udara bertekanan.
h. Gaya tekan terbatas
1). Dengan udara bertekanan hanya dapat dibangkitkan gaya yang terbatas saja. Untuk gaya yang besar, pada tekanan jaringan normal dibutuhkan diameter piston yang besar.
2). Penyerapan energi pada tekanan-tekanan kejutan hidrolik dapat memberi jalan keluar.
i. Ketidakteraturan
Suatu gerakan teratur hampir tidak dapat diwujudkan :
1). Pada pembebanan berganti-ganti
2). Pada kecepatan-kecepatan kecil (kurang dari 0,25 cm/det) dapat timbul ‘stick-slip effect’.
j. Tidak ada sinkronisasi
Menjalankan dua silinder atau lebih paralel sangat sulit dilakukan.
k. Biaya energi tinggi
Biaya produksi udara bertekanan adalah tinggi. Oleh karena itu untuk produksi dan distribusi dibutuhkan peralatan-peralatan khusus. Setidak-tidaknya biaya ini lebih tinggi dibandingkan dengan penggerak elektrik.
Perbandingan biaya ( tergantung dari cara penggerak ) :
• Elektrik : Pneumatik = 1 : 10 (sampai 12)
• Elektrik : Hidrolik = 1 : 8 (sampai 10)
• Elektrik : Tangan = 1 : 400 (sampai 500)
1.4 Pemecahan Kerugian Pneumatik
Pada umumnya, hal-hal yang merugikan dapat dikurangi atau dikompensasi dengan :
a. Peragaman yang cocok dari komponen-komponen maupun alat pneumatik.
b. Pemilihan sebaik mungkin sistem pneumatik yang dibutuhkan.
c. Kombinasi yang sesuai dengan tujuannya dari berbagai sistem penggerakan dan pengendalian (elektrik, pneumatik dan hidrolik).
(Sumber Drs. Sudaryono, VEDC Malang)
(InsyaAllah DIsambung lagi nanti. mohon maaf jika ada kesalahan)
Sabtu, 12 Oktober 2013
machine
understanding and image lathe20:02 1 comment
lathe
latheUnderstanding Machine Tool is a tool to change the shape of the workpiece with the incisions using the lathe has primsip pahat.Mesin work as follows :Shaft will rotate the workpiece spindle through a gear coupling, spin gear will be delivered to the screw shaft . By threaded clamp , threaded shaft rotation is converted into translational motion on the sled that carries pahat.Mesin Lathe divided into several types , namely :
1 .
Universal Lathe
2 .
Machine Tool Special
3 .
Conventional Lathe
4 .
CNC Lathe Machine
The main parts of the machine1.Kepala remain2.Kepala off3.poros transportir4.Eretan5.BedTechniques latheWorkpiece 1.Cekam ½ part2.Benda riveted to head off job3.membubut using the 2 center
How it Works Lathe
The lathe is one type of machine tool . Work on the principle of turning or better known as the lathe is the process of removing part of the workpiece to obtain certain forms . Here, the workpiece will be played / rotation at a certain speed the process along by doing funeral chisel driven by translational parallel to the axis of rotation of the workpiece . Rotary movement of the workpiece is called the relative motion and move the pieces of the sculpture called translational motion feedback ( feeding ) .
But another definition states thatLathe is a process that feeds the workpiece incision was done by rotating the workpiece is then imposed on the chisel driven translational parallel to the axis of rotation of the workpiece . Rotary movement of the workpiece is called the relative motion and move the pieces of the sculpture called translational motion of the bait .
By adjusting the ratio of the speed of rotation of the workpiece and cutting tool translational velocity will be obtained with a variety of screw sizes revolved different . This can be done by way of swapping gears translational spindle shaft that connects to the screw shaft .Exchangers gear is reserved exclusively to meet the purposes of making a thread . Number of teeth on each gear changers varied magnitude ranging from number 15 up to a maximum number of 127 teeth . Gear changers with the number 127 has specificity because it is used for the conversion from metric screw threaded into inches .
The working principle latheSpindle shaft will rotate through the workpiece carrier plate so that the gears rotate on the spindle shaft . Through liaison gear , round gear will be delivered to the screw shaft . By threaded clamp , threaded shaft rotation is converted into translational motion on the sled that carries chisel . As a result, the workpiece will be screw -shaped incision .The main parts of a conventional latheThe main parts in a conventional lathe onalthough generally the same brand or a different factory-made ,it's just that sometimes the position of the handle / lever , button , table designationturning and drafting a series of gears for various types ofturning the location / position differs . Similarly, the waypengoperasianya because it has the same facilities are also not far awaydifferent .Here are three main parts latheconventional ( regular ) which is generally owned by the machine .
1.4.1 Major Axis ( Main Spindle )The main axis or known by the main spindle ( Figure 19 aand 19 b ) is a major axis lathe workas chuck holder ( dibble ) , plate carrier , kolet , flashlight fixedand others. Seen in ( Figure 19 a) is an axisThe main lathe chuck or mounted a dibblediamana gear arrangement in which there can digesergeserthrough the handle / lever to regulate the engine speed accordingneeds turning .Seen in ( Figure 19 b ) is another type of main axislathe ends are attached a flashlight fixed( G ) , which serves as a place holder at the time of the workpieceturning among the top two flashlights . In the fixed head , there areseries arrangement of gears and wheels or pulleys risesingle wheel connected with V belt or flat belt . withThus we can obtain different rounds whenThe relationship between the wheel changed usinghandel / speed control lever ( A ) , ( C ) and ( F ) . Wheels ( Pully V )This rise usually consists of 3 or 4 pieces pieces with axesdifferent and rotated by an electric motor .The resulting round there are two kinds of rapid roundsand round slow . Fast lap is usually done at workfor lathe objects with a single thin section whileslow rotation for dual working to pluck togreat power and pemakananya thick ( coarsening ) . direction of rotationmachine can be reversed using the lever inverting rotation ( C ) , it isrequired in order for example to operate a lathe or screw tolathe in the opposite direction according to the angle eye piecechisel .
Spelling Machine ( bed )Lathe table ( Figure 20 ) serves as acradle head off , sledding , silent buffer (steady rest ) andIngestion is a pedestal style turning period . formThe base manifold , there is a flat and there is oneor both sides have a certain height . surfacesmooth and flat so that the movement of the head off and others on itsmoothly . When the pad is dirty or damaged would lead the waynon-current sled so that the obtained results will be turning theeither no or less precision .
Sledge ( carriage )Sledge ( Figure 21 ) consists of elongated sled ( longitudinalcarriage ) which moves along the base engine , sled transverse( cross carriage ) which moves transverse engine and sled base upon( top carriage ) , which moves in accordance with the position of the d adjustmenttransverse sledge . Usefulness of this sled is to provideIngestion of magnitude can be set at the discretion of the operatorwhich can be measured with a certain accuracy contained on wheelsplayers. Please note that all sled can runautomatically or manually .
Remove the head ( tail stock)Head off as ( Figure 22 ) is used toturn the flashlight holder as supporting the workpiece duringlathe , drill rod holder and dibble tapered drill asclamping drill . Loose head can be moved along the base engine ,hollow shaft taper drill rod making it easier forclamped . Height equal to the height of the head off the flashlight remains . headIt consists of loose , there are two parts: the base and the body , which2 tied with binder bolt ( A ) installed on both sides of the pedestalhead off for a well functioning regulatory body shifthead off to turn the flashlight holder needs to be concentricwith a flashlight or a fixed axis machines , or do not concentric ie ontapered lathe time between two flashlights .In addition to wheel player ( B ) , there are also two head off againone binding arm ( C ) associated with the basemounted nut , where it functions to bind loose headthe machine base to prevent movement of the head separated from theposition . While the other ( D ) mounted on the sidetube sliding / swivel flashlight home , when tensioned serves tonot occur during longitudinal movement of a lathe .
Speed control lever axis Transporter and CarrierSpeed control lever ( A ) in Figure 23 , is used toadjust the speed of the shaft axis transporter and carrier . there are twochoice of speed , high speed and low speed .Used for the construction of high speed objectssmall diameter and speed while settlement constructionused for the low coarsening workmanship , thread , groove , mengkarteland cutting ( cut off ) .
the magnitude of each engine speed varies and can be viewedlisted in the table plate on the machine .
plate tableTable plate ( B ) in Figure 24 , is the size of the tableposted speed on a lathe that states the amount ofchanges in the relationship between the gears in the gear boxor the pulley wheel on the fixed head ( head stock) .This table is very useful for guidance in the works sospeed can be selected to suit the size of the diameteror according to the type of workpiece and cutting tool materials is done
Inverting converter lever axis transporter and carrierInverting rotation lever ( C ) in Figure 24 , is used toreverse the direction of rotation of the main axis , it is necessary wheneverwant to do work penguliran , pengkartelan , orlathe surface
Main Axis Speed Table PlateMajor axis rate table plate ( E ) in Figure 25 ,figures show the amount of the principal axis speedcan be selected in accordance with the lathe work .
Lever - lever Main Axis Speed ControllerThe main axis speed control lever ( Figure 26 ) servesto set the rotation speed of the machine as a result ofcalculation or the readings of the round table .
Clamp Chisel ( Tools Post )Chisel clamp is used to clamp or hold the chisel ,that there are several kinds of shape such as shownin Figure 27 . This type is very practical and can be clamped chisel 4( four) in a work at once so that whenrequire 4 ( four ) types can be installed and tuned chiselat once .
Top sledgeSledge above as Figure 28 , serves aschisel clamp holder that also functions to regulatethe amount of the advance in the process of turning threaded chisel , groove , tapered ,champer ( pingul ) and others that their accuracy can reach 0.01mm .
This sled does not run automatically , butonly the manual way . Position can be set byturning it into a position of 360 ° , typically used forlathe turning tapered and threaded with feedsusing a sledge above .
cooler tapTaps used to distribute refrigerant cooling ( collant ) to the workpiece being turner with chisel on purpose to cool slice of time so as to keep chisels sharp and longevity . Bubutannyapun smooth results .
Players wheelsWheels found on the player used to head offmoving the heads off the axle forward or backward . howwhen taken long forward or backward can be measured byread the scale ring ( dial ) on the wheel the player .This movement is necessary when trying to drillto determine or measure how deep the drill bit should beincluded .
Transporters and carrier axisTransporters or transporters shaft is threaded shaft in terms offour or trapezoid that usually has revolved 6 mm , usedto bring the sled on working time automatically , for example whenscrew lathe , turning lathe groove and or other work .Axis while the carrier is a carrier or axle shaftare always spun to carry or support the waysledge .
Liaison leverConnecting lever as used forconnecting gears contained in the sleigh with shaftstranspoter so the sled will be run automaticallyalong the base engine . The connecting lever has twoposition . Position in the rotation means reversing the direction of motion( direction of rotation counterclockwise) and downward position meansclockwise rotation motion .
Latitude sledgeSledge latitude as shown in functionto move the cutting tool or machine base transverse forward directionor to the back of the operator positions the workpiece feeds .At the wheel was also a sledge dial gauge to determinehow long step forward or pullback chisel movement .
lathe
latheUnderstanding Machine Tool is a tool to change the shape of the workpiece with the incisions using the lathe has primsip pahat.Mesin work as follows :Shaft will rotate the workpiece spindle through a gear coupling, spin gear will be delivered to the screw shaft . By threaded clamp , threaded shaft rotation is converted into translational motion on the sled that carries pahat.Mesin Lathe divided into several types , namely :
1 .
Universal Lathe
2 .
Machine Tool Special
3 .
Conventional Lathe
4 .
CNC Lathe Machine
The main parts of the machine1.Kepala remain2.Kepala off3.poros transportir4.Eretan5.BedTechniques latheWorkpiece 1.Cekam ½ part2.Benda riveted to head off job3.membubut using the 2 center
How it Works Lathe
The lathe is one type of machine tool . Work on the principle of turning or better known as the lathe is the process of removing part of the workpiece to obtain certain forms . Here, the workpiece will be played / rotation at a certain speed the process along by doing funeral chisel driven by translational parallel to the axis of rotation of the workpiece . Rotary movement of the workpiece is called the relative motion and move the pieces of the sculpture called translational motion feedback ( feeding ) .
But another definition states thatLathe is a process that feeds the workpiece incision was done by rotating the workpiece is then imposed on the chisel driven translational parallel to the axis of rotation of the workpiece . Rotary movement of the workpiece is called the relative motion and move the pieces of the sculpture called translational motion of the bait .
By adjusting the ratio of the speed of rotation of the workpiece and cutting tool translational velocity will be obtained with a variety of screw sizes revolved different . This can be done by way of swapping gears translational spindle shaft that connects to the screw shaft .Exchangers gear is reserved exclusively to meet the purposes of making a thread . Number of teeth on each gear changers varied magnitude ranging from number 15 up to a maximum number of 127 teeth . Gear changers with the number 127 has specificity because it is used for the conversion from metric screw threaded into inches .
The working principle latheSpindle shaft will rotate through the workpiece carrier plate so that the gears rotate on the spindle shaft . Through liaison gear , round gear will be delivered to the screw shaft . By threaded clamp , threaded shaft rotation is converted into translational motion on the sled that carries chisel . As a result, the workpiece will be screw -shaped incision .The main parts of a conventional latheThe main parts in a conventional lathe onalthough generally the same brand or a different factory-made ,it's just that sometimes the position of the handle / lever , button , table designationturning and drafting a series of gears for various types ofturning the location / position differs . Similarly, the waypengoperasianya because it has the same facilities are also not far awaydifferent .Here are three main parts latheconventional ( regular ) which is generally owned by the machine .
1.4.1 Major Axis ( Main Spindle )The main axis or known by the main spindle ( Figure 19 aand 19 b ) is a major axis lathe workas chuck holder ( dibble ) , plate carrier , kolet , flashlight fixedand others. Seen in ( Figure 19 a) is an axisThe main lathe chuck or mounted a dibblediamana gear arrangement in which there can digesergeserthrough the handle / lever to regulate the engine speed accordingneeds turning .Seen in ( Figure 19 b ) is another type of main axislathe ends are attached a flashlight fixed( G ) , which serves as a place holder at the time of the workpieceturning among the top two flashlights . In the fixed head , there areseries arrangement of gears and wheels or pulleys risesingle wheel connected with V belt or flat belt . withThus we can obtain different rounds whenThe relationship between the wheel changed usinghandel / speed control lever ( A ) , ( C ) and ( F ) . Wheels ( Pully V )This rise usually consists of 3 or 4 pieces pieces with axesdifferent and rotated by an electric motor .The resulting round there are two kinds of rapid roundsand round slow . Fast lap is usually done at workfor lathe objects with a single thin section whileslow rotation for dual working to pluck togreat power and pemakananya thick ( coarsening ) . direction of rotationmachine can be reversed using the lever inverting rotation ( C ) , it isrequired in order for example to operate a lathe or screw tolathe in the opposite direction according to the angle eye piecechisel .
Spelling Machine ( bed )Lathe table ( Figure 20 ) serves as acradle head off , sledding , silent buffer (steady rest ) andIngestion is a pedestal style turning period . formThe base manifold , there is a flat and there is oneor both sides have a certain height . surfacesmooth and flat so that the movement of the head off and others on itsmoothly . When the pad is dirty or damaged would lead the waynon-current sled so that the obtained results will be turning theeither no or less precision .
Sledge ( carriage )Sledge ( Figure 21 ) consists of elongated sled ( longitudinalcarriage ) which moves along the base engine , sled transverse( cross carriage ) which moves transverse engine and sled base upon( top carriage ) , which moves in accordance with the position of the d adjustmenttransverse sledge . Usefulness of this sled is to provideIngestion of magnitude can be set at the discretion of the operatorwhich can be measured with a certain accuracy contained on wheelsplayers. Please note that all sled can runautomatically or manually .
Remove the head ( tail stock)Head off as ( Figure 22 ) is used toturn the flashlight holder as supporting the workpiece duringlathe , drill rod holder and dibble tapered drill asclamping drill . Loose head can be moved along the base engine ,hollow shaft taper drill rod making it easier forclamped . Height equal to the height of the head off the flashlight remains . headIt consists of loose , there are two parts: the base and the body , which2 tied with binder bolt ( A ) installed on both sides of the pedestalhead off for a well functioning regulatory body shifthead off to turn the flashlight holder needs to be concentricwith a flashlight or a fixed axis machines , or do not concentric ie ontapered lathe time between two flashlights .In addition to wheel player ( B ) , there are also two head off againone binding arm ( C ) associated with the basemounted nut , where it functions to bind loose headthe machine base to prevent movement of the head separated from theposition . While the other ( D ) mounted on the sidetube sliding / swivel flashlight home , when tensioned serves tonot occur during longitudinal movement of a lathe .
Speed control lever axis Transporter and CarrierSpeed control lever ( A ) in Figure 23 , is used toadjust the speed of the shaft axis transporter and carrier . there are twochoice of speed , high speed and low speed .Used for the construction of high speed objectssmall diameter and speed while settlement constructionused for the low coarsening workmanship , thread , groove , mengkarteland cutting ( cut off ) .
the magnitude of each engine speed varies and can be viewedlisted in the table plate on the machine .
plate tableTable plate ( B ) in Figure 24 , is the size of the tableposted speed on a lathe that states the amount ofchanges in the relationship between the gears in the gear boxor the pulley wheel on the fixed head ( head stock) .This table is very useful for guidance in the works sospeed can be selected to suit the size of the diameteror according to the type of workpiece and cutting tool materials is done
Inverting converter lever axis transporter and carrierInverting rotation lever ( C ) in Figure 24 , is used toreverse the direction of rotation of the main axis , it is necessary wheneverwant to do work penguliran , pengkartelan , orlathe surface
Main Axis Speed Table PlateMajor axis rate table plate ( E ) in Figure 25 ,figures show the amount of the principal axis speedcan be selected in accordance with the lathe work .
Lever - lever Main Axis Speed ControllerThe main axis speed control lever ( Figure 26 ) servesto set the rotation speed of the machine as a result ofcalculation or the readings of the round table .
Clamp Chisel ( Tools Post )Chisel clamp is used to clamp or hold the chisel ,that there are several kinds of shape such as shownin Figure 27 . This type is very practical and can be clamped chisel 4( four) in a work at once so that whenrequire 4 ( four ) types can be installed and tuned chiselat once .
Top sledgeSledge above as Figure 28 , serves aschisel clamp holder that also functions to regulatethe amount of the advance in the process of turning threaded chisel , groove , tapered ,champer ( pingul ) and others that their accuracy can reach 0.01mm .
This sled does not run automatically , butonly the manual way . Position can be set byturning it into a position of 360 ° , typically used forlathe turning tapered and threaded with feedsusing a sledge above .
cooler tapTaps used to distribute refrigerant cooling ( collant ) to the workpiece being turner with chisel on purpose to cool slice of time so as to keep chisels sharp and longevity . Bubutannyapun smooth results .
Players wheelsWheels found on the player used to head offmoving the heads off the axle forward or backward . howwhen taken long forward or backward can be measured byread the scale ring ( dial ) on the wheel the player .This movement is necessary when trying to drillto determine or measure how deep the drill bit should beincluded .
Transporters and carrier axisTransporters or transporters shaft is threaded shaft in terms offour or trapezoid that usually has revolved 6 mm , usedto bring the sled on working time automatically , for example whenscrew lathe , turning lathe groove and or other work .Axis while the carrier is a carrier or axle shaftare always spun to carry or support the waysledge .
Liaison leverConnecting lever as used forconnecting gears contained in the sleigh with shaftstranspoter so the sled will be run automaticallyalong the base engine . The connecting lever has twoposition . Position in the rotation means reversing the direction of motion( direction of rotation counterclockwise) and downward position meansclockwise rotation motion .
Latitude sledgeSledge latitude as shown in functionto move the cutting tool or machine base transverse forward directionor to the back of the operator positions the workpiece feeds .At the wheel was also a sledge dial gauge to determinehow long step forward or pullback chisel movement .
Rabu, 09 Oktober 2013
FAZILAT KALIMAT TOYYIBAH
AMALAN BATIN
AMALAN BATIN
Fazilat Kalimah Toyyibah
Dalam satu riwayat, baginda Rasullah s.a.w bersabda, “Iman akan lusuh seperti mana pakain menjadi lusuh. Oleh itu hendaklah kamu sentiasa memohon kepada Allah supaya Allah memperbaharui iman kamu. Maksud iman menjagi lusuh ialah dengan kemaksiatan yang dilakukan makan kekuatan iman dan nur iman akan pudar.
Oleh itu, keterangan dalam sebuah hadith bahawa apabila sesaorang hamba melakukan kemaksiatan maka lahirlah dihatinya satu tanda hitam. Sekiranya dia bertaubat dengan sebenar-benar taubat maka tanda hitam itu akan lenyap, jika tidak tanda itu akan terus kekal. Apabila dia melakukan lagi dosa yang kedua maka lahirlah tanda yang kedua dan demikianlah seterusnya sehingga hati menjadi hitam dan berkarat. Kemudian keadaan hati itu akan berubah sama sekali sehingga perkataan yang benar tidak lagi akan memberi kesan kepada hatinya.
Diterangkan dalam sebuah hadith bahawa empat perkara yang akan merosakkan hati manusia;
- Berbahas dengan orang jahil
- Melakukan banyak dosa
- Banyak bergaul dengan wanita yang bukan muhram
- Sering duduk bersama dengan orang yang mati. Baginda ditanya “Siapakah yang dimaksudkan dengan orang yang mati?” Jawab Baginda s.a.w “Setiap orang yang kaya menjadi sombong dengan hartanya.”
Amal Bergantung Kepada Niat
Abul Laith Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Zaid bin
Maisarah berkata: Allah terlah berfirman: Aku tidak menerima perkataan
sesaorang hakim, tetapi aku melihat tujuan dan niatnya kepada Ku, maka
aku jadikan diamnya untuk berfikir dan bicaranya sebagai zikir meski pun
ia tidak berkata-kata.
Aun bin Abdullah berkata: Dahulu orang-orang soleh menulis surat kepada sahabatnya tiga kalimat;
Oleh sebab itu, niat itu mendapat pahala tanpa amal, sedangkan amal tanpa niat tidak ada pahalanya.
Nabi s.a.w bersabda: ” Seorang hamba dihadapkan pada hari khiamat membawa hasanah sebesar bukit, lalu ada seruan; Siapa yang pernah di iniaya oleh Fulan boleh datang untuk dibayar. Maka datanglah beberapa orang lalu mengambil bahagiannya sehingga tiada tinggal satu pun dari hasanah yang banyak itu, sehingga hamba itu menjadi bingung, lalu tuhan berkata kepadanya: Untuk mu ada simpanan pada Ku yang tidak Aku perlihatkan kepada malaikat atau seorang pun dari makhluk Ku, lalu ia bertanya: Apakah itu. Jawab tuhan: Ia itu NIAT mu, yang kau selalu niat akan berbuat kebaikkan, Aku tulis untuk mu berlipat ganda, tujuh puluh lipat ganda.”
Seorang ‘abid Bani Israel, ketika berjalan melihat anak bukit, lalu ia ingin, andaikan bukit itu menjadi tepung, maka akan diberinya makan kepada Bani Israel yang sedang menderita kelaparan. Maka Allah menurunkan wahyu kepada Nabi ketika itu: Katakanlah kepada ‘abid itu bahawa Allah berfirman; Telah Aku tetapkan bagimu pahala sekiranya bukit itu menjadi tepung dah kamu sedekahkanya.
Juga ada riwayat:
Akan dihadapkan pada hari kiamat seorang hamba, lalu ia meihat dalam suratan amalnya ada haji, umrah, jihad, zakat dan sedekah, maka ia berkata dalam hatinya; dari mana semua itu padahal aku tidak berbuat semua itu, mungkin ini bukan suratan amalku. Maka Allah berfirman; Bacalah itu suratan mu, semasa hidupmu dulu sering berkata, andainya aku mempunya harta nescaya aku jihad. Aku mengetahui akan niatmu itu, maka Aku beri pada mu pahala semua itu.
Abu Hurairah r.a. berkata; Nabi s.a.w bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa mu, dahn tidak melihat harta mu, dan tidak melihat keadaan mu, tetapi melihat amal dan hati mu.
Aun bin Abdullah berkata: Dahulu orang-orang soleh menulis surat kepada sahabatnya tiga kalimat;
- Siapa yang beramal untuk akhirat, maka Allah mencukupi segala urusan dunianya.
- Dan siapa yang memperbaikki niatnya, maka Allah akan memperbaikki zahirnya.
- Dan sesiapa yang memperbaikki hubungannya dengan Allah, maka allah akan memperbaikki hubungannya dengan sesama manusia.
Oleh sebab itu, niat itu mendapat pahala tanpa amal, sedangkan amal tanpa niat tidak ada pahalanya.
Nabi s.a.w bersabda: ” Seorang hamba dihadapkan pada hari khiamat membawa hasanah sebesar bukit, lalu ada seruan; Siapa yang pernah di iniaya oleh Fulan boleh datang untuk dibayar. Maka datanglah beberapa orang lalu mengambil bahagiannya sehingga tiada tinggal satu pun dari hasanah yang banyak itu, sehingga hamba itu menjadi bingung, lalu tuhan berkata kepadanya: Untuk mu ada simpanan pada Ku yang tidak Aku perlihatkan kepada malaikat atau seorang pun dari makhluk Ku, lalu ia bertanya: Apakah itu. Jawab tuhan: Ia itu NIAT mu, yang kau selalu niat akan berbuat kebaikkan, Aku tulis untuk mu berlipat ganda, tujuh puluh lipat ganda.”
Seorang ‘abid Bani Israel, ketika berjalan melihat anak bukit, lalu ia ingin, andaikan bukit itu menjadi tepung, maka akan diberinya makan kepada Bani Israel yang sedang menderita kelaparan. Maka Allah menurunkan wahyu kepada Nabi ketika itu: Katakanlah kepada ‘abid itu bahawa Allah berfirman; Telah Aku tetapkan bagimu pahala sekiranya bukit itu menjadi tepung dah kamu sedekahkanya.
Juga ada riwayat:
Akan dihadapkan pada hari kiamat seorang hamba, lalu ia meihat dalam suratan amalnya ada haji, umrah, jihad, zakat dan sedekah, maka ia berkata dalam hatinya; dari mana semua itu padahal aku tidak berbuat semua itu, mungkin ini bukan suratan amalku. Maka Allah berfirman; Bacalah itu suratan mu, semasa hidupmu dulu sering berkata, andainya aku mempunya harta nescaya aku jihad. Aku mengetahui akan niatmu itu, maka Aku beri pada mu pahala semua itu.
Abu Hurairah r.a. berkata; Nabi s.a.w bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa mu, dahn tidak melihat harta mu, dan tidak melihat keadaan mu, tetapi melihat amal dan hati mu.
Saat Kematian
Abu Lais meriwayakan dengan sanadnya dari Albaraa’
bin Aazib r.a. berkata: Kami bersama Nabi s.a.w. keluar menghantar
jenazah seorang sahabat ansar, maka ketika sampai kekubur dan belum
dimasukkan kedalam lahad, Nabi s.a.w. duduk dan kami turut duduk, diam
menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedangkan
Nabi.s.a.w mengorek-ngorek dengan dahan yang ditangannya, kemudian
baginda mengangkat kepala dan bersadba: “Berlindunglah kamu kepada Allah
dari siksa kubur, 2 atau 3 kali diulang.” Lalu bersabda lagi…
“Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggalkan
dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun kepadanya malaikat yang
putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka
duduk didepannya sejauh pandangan mata mengelinginya, kemudian datang
malaikat maut dan duduk dekat kepalanya dan memanggil: Wahai ruh yang
tenang baik, keluarlah menuju keampunan Allah dan ridhoNya”
Nabi s.a.w. bersabda lagi: “Maka keluar rohnya
mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi, maka langsung diterima, dan
langsung dimasukkan kedalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum
bagaikan kasturi yang terharum diatas bumi, lalu dibawa naik. Maka tidak
memalui rombongan malaikat melainkan ditanya: Roh siapakah yang harum
ini? Dijawab ruh Fulan bin Fulan, sehingga sampai kelangit, dan disana
dibukakan pintu langit, dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap
langit dihantar oleh malaikat muqorrbun dibawa naik kelangit yang atas
hingga sampai kelangit ketujuh.
Maka Allah berfirman: Catatlah suratannya di
ILLIYIN. Kemudian dikembalikan ke bumi, sebab daripadanya Kami jadikan,
dan di dalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan
pada saatnya.
Maka kembalilah ruh ke jasad didalam kubur,
kemudian datang kepadanya dua malaikat untuk menanya: Siapa tuhan kamu?
Maka dijawabnya: Allah tuhan ku. Lalu ditanya: Apa agamamu: Dijawab:
Islam agama ku. Ditanya: Bagaimana pendapat mu tentang orang yang
diutuskan dikalangan kamu? Dijawab: Ia utusan Allah. Ditanya: Bagaimana
kamu mengetahui itu? Dijawab: Aku membaca kitab Allah lalu percaya dan
membenarkannya.
Lalu terdengar suara: Benar hambaku, maka berikan
kepadanya hamparan dari Syurga serta pakain Syurga dan bukakan untuknya
pintu menuju ke Syurga, supaya ia mendapat bau dan hawa syurga. Lalu
diluaskan kubur sepanjang pandangan mata kemudian datang kepadanya
seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya seraya berkata: Terimalah
khabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Lalu ia
berkata: Siapakah kamu? Jawabnya: Aku, amalmu yang baik. Lalu ia
berkata: Ya tuhan segerakan lah hari Khiamat supaya segara aku bertem
dengan keluarga ku dan kawan-kawan ku.”
Nabi s.a.w bersabda lagi: Adapun hamba yang kafir
jika akan meninggalkan dunia dan menghadapi akhirat, maka turun
kepadanya malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan berpakaian
hitam. Lalu duduk dimukanya sepanjang pandangan mata. Kemudian datang
malaikat maut dan duduk disamping kepalanya, lalu berkata: Hai ruh yang
jahat, keluarlah menuju murka Allah. Maka tersebar disemua anggota
badannya, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterimanya dan
dimasukkan kedalam kain hitam dan dibawa dengan bau yang sangat busuk
bagaikan bangkai dan dibawa naik. Maka tidak melalui malaikat melainkan
ditanya: Ruh siapakah yang jahat dan busuk itu? Dijawab: Ruh Fulan bin
Fulan dengan sebutan yang sangat jijik sehingga sampai kelangit dunia
maka diminta buka, tetapi tidak dibuka untuknya.
Kemudian Nabi s.a.w membaca ayat: (maksudnya..)
Tidak dibukakan kepada mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat
masuk Syurga hingga unta dapat masukke lubang jarum.
Kemudian diperintahkan: Tulislah orang itu didalam
SIJJIN kemudian dilemparkan ruhnya itu begitu saja. Kemudian
dikembalikan ruh itu kedalam jasad di dalam kubur, lalu didatangi oleh
dua malaikat yang menundukkannya lalu menanya: Siapa tuhan kamu?
Jawabnya: Aku tidak tahu. Lalu ditanya: Apa agama mu? Jawabnya: Au tidak
tahu. Lalu ditanya: Apa pendapat kamu terhadap orang diutus dikalanga
kamu? Jawabnya: Aku tidak tahu.
Maka dengar seruan dari langit: Dusta hambaku,
hamparkan untuknya hamparan dari Neraka dan bukakan baginya pintu
Neraka. Maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya
sehingga terhimpit dan rusak tulang rusuknya. Kemudian datang kepadanya
seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya berkata kepadanya:
Sambutlah hari yang sangat jijik bagimu, inilah saat yang telah
diperingatkan oleh Allah kepadamu. Lalu ia bertanya: Siapakah kamu?
Jawabnya: Aku amalanmu yang buruk. Lalu ia berkata: Ya tuhan jangan
segerakan hati khiamat, ya tuhan jangan segerakan hari khiamat.
MEMBACA AL-QUR’AN DI DEKAT KUBUR ( DIKUBURAN )
Kalau kita berbicara mengenai hal ini merupakan suatu permasalahn yang khilafiyah yaitu masih ada perbedaan pendapat di anatara para Ulama’. Ulama yang tidak memperbolehkan adanya hal itu mempunyai dalil sedangkan ulama’ yang memperbolehkannya pun mempunyai dalil dan bahkan lebih banyak. Sehingga di sini kami mencoba mengupasnya sedikit agar tidak saling menghina dan menyalahkan bahkan menganggap bid’ah sesuatu.
GOLONGAN YANG TIDAK MEMPERBOLEHKAN
Diantara Ulama yang yang tidak memperbolehkan adanya membaca Al-Qur’an didekat pemakaman bahkan hal itu dikatakan suatu hal yang bid’ah yaitu pendapat yang dipelopori oleh ulama’-ulama’ dari Hijaz – maaf kalau ada yang tersinggung ( Baca Wahabi ). Diantara yang berfatwa seperti hal itu yaitu Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu dalam kitabnya “ AL-AQIDATU AL-ISLAMIYYAH ” beliau berkata.
“ Tidak boleh sedikitpun membaca daripada AL-Qur’an walaupun hanya surat AL-Fatihah. Rasulullah SAWbersabda Janganlah kamu menjadikan rumahmu bagaikan pemakaman. Sesungguhnya syaitan itu akan lari terbirit-birit dari sebuah rumah yang didalamnya dibacakan Surat Al-Baqarah. ( HR Imam Muslim ). Hadits itu memberikan petunjuk bahwasanya pekuburan itu bukan tempat untuk membaca Al-Qur’an sebaliknya adalah ruimah. Dan tidak ada dasarnya yang kuat dari Rasulullah SAW dan Para Sahabatnya bahwasanya mereka telah membaca AL-Qur’an untuk orang-orang yang telah meninggal. Akan tetapi mereka telah berdo’a untuk orang-orang yang telah meninggal. Rasulullah SAW apabila telah selesai mengubur mayit beliau suka berdiri di atas kuburnya dan bersabda Mintalah ampun untuk saudaramu dan mintalah untuk dia kemantapan karena sesungguhnya ia sekarang sedang ditanya.( HR Imam Hakim )
( Aqidah Al-Islamiyyah, 101-102 )
Hadits yang ada di atas juga merupakan salah satu sandaran dari saudara kita yang tidak setuju dengan adanya hadiah pahala untuk orang yang meninggal khususnya menghadiahkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an.
Selain itu Imam Abu Hanifah dan Imam Malik bin Anas juga jberpendapat bahwa membaca Al-Qur’an dipekuburan itu hukumnya adalah MAKRUH tidak sampai haram dan bid’ah.
“ Dan Imam Malik dan Imam Abu Hanifa telah memakruhkannya karena membaca Al-Qur’an dipemakaman itu tidak ada haditsnya.”
( Fiqhu Sunnah I, 472 )
Akan tetapi pendapat Kedua Imam ini ternya tidak diikuti oleh sebagian besar Ulama yang ber-Madzhab Hanafi dan Maliki. Hal ini membuktikan bahwa para Ulama di Empat Madzhab itu tidak serta merta mengikuti apa yang di fatwakan oleh Imam Madzhab Mereka tetapi mereka meneliti terlebih dahulu apakah sesuai dengan sunnah dan Al-Qur’an. Hal ini akan kami jelaskan terkemudian.
GOLONGAN YANG MEMPERBOLEHKAN
Adapun Golongan yang memperbolehkan adanya bacaan AL-Qur’an di pemakaman dan ini merupakan apa yang kami ikuti. Adapun Ulama-Ulama yang memperbolehkan membaca Al-Qur’an di pemakaman yaitu Ulama’-Ulama’ dari Madzhab Syafi’I dan juga Ulama’-ulama’ Madzhab Hambali dan Jumhur Al-Ulama’. Para Ulama Di atas membolehkan dan bahkan menghukumi sunnah membaca Al-Qur’an di pemakaman itu. Fatwa ini dikemukakan oleh Al-Imam Asy-Syafi’I ( yang oleh orang yang tidak sependapat bahwa Imam Syafi’I melarang membaca Al-Quran karena tidak sampai padahal yang sebenarnya tidak begitu). Selain itu pendapat Imam Syafi’I ini juga diikuti oleh murid beliau Imam Ahmad bin Hambal dan juga murid dari Imam Abu Hanifah dan Imam Malik bin Anas. Seperti yang ada dalam kitab Fiqhu Sunnah
“Para Ulama ahli fiqih telah berbeda pendapat dalam menetapkan hukum membaca Al-Qur’an di pemakaman. Imam Syafi’I dan Imam Muhammad Al-Hasan ( Murid Imam Abu Hanifah ) berpendapat bahwa membaca Al-Quran dipemakaman hukumnya adalah sunnah dan pendapat keduanya disetujui oleh Imam Qadhi Itadhi dan Imam Al-Qorofi dari Madzhab Maliki. Dan Imam Ahmad bin hambal berpendapat bahwa membaca AL-Qur’an di pemakaman itu tidak ada salahnya ( boleh ).”
( Fiqhu Sunnah I, 472 )
Imam Al-Muhaddits Muhammad bin Allan As-Shiddiqi dalam kitab Syarah Riyadh Al-Sholihin berkata “Imam Syafi’I berkata Disunnahkan membaca sebagian ayat Al-Qur’an di dekat mayit dan lebih baik lagi jika mereka membaca Al-Qur’an sampai khatam.”
( DalilAl-Falihin VI, 103 )
Al-Imam Muhyiddin Zakaria An-Nawawi dalam Al-Adzkar mengatakan “berkata Imam Syafi’I ra dan para sahabatnya : Sunnah hukumnya membaca sebagian Al-Qur’an di dekat mayit dan kalau mereka sampai menghatamkannya sangatlah baik.”
( AL-Adzkar, 147 )
Sudah saya jelaskan dalam tulisan yang terdahulu Bahwa dalam hal ini Imam Syafi’I yang seorang Mujtahid Mutlak tidak hanya berfatwa saja tetapi beliau juga langsung mempraktekkannya. Hal itu dijelaskan ketika beliau Imam Syafi’I pindah ke Mesir sekitar tahun 200 H
“Sudah populer diketahui banyak orang ( berita yang mutawattir ) bahwa Imam Syafi’I pernah berziarah ke makam Laits bin Sa’ad. Beliau memujinya dan membaca Al-Qur’an di dekat kuburannya dengan sekali khatam. Lalu beliau berkata, Saya berharap semoga hal ini terus berlanjut dan maka pada begitulah pembacaan itu dilakukan..”
( Adz-Dzakhiratu Ats-Tsaminah, 47 )
Selanjutnya Seorang Ahli Hadits Al-Imam Syaukani juga berpendapat boleh membaca Al-Qur’an dipemakaman.
“ Dan tidaklah tercela hal itu menghadiahkan pahala membaca Al-Qur’an atau lainnya kepada orang yang telah meninggal dunia bahkan ada beberapa jenis bacaan yang didasarkan pada hadits shahih seperti Iqrau Yasin ‘Ala Mautakum (Bacalah Surat Yasin kepada orang mati diantara kamu). Dan tidak ada perbedaan antara membaca Yasin itu dilakukan secara jama’ah hadir di dekat mayit atau di atas kuburnya, dan membaca Al-Qur’an secara keseluruhan atau sebagian baik dilakukan dimasjid ataupun dirumah. ”
( Al-Rasa’il Al-Salafiyyah, 46 )
Dan keterangan mengenai hal ini juga dipertegas mengenai kobolehan atau kesunnahan membaca Al-Qur’an ini di pemakaman oleh Al-Imam Ahmad bin Hambal yang juga merupakan seorang Mujtahid Mutlak. Imam Al-Qurthubi dalam Mukhtashar Tadzkirat Al-Qurthubi berkata
“ Imam Ahmad bin Hambal ra berkata apabila kamu berziarah ke pemakaman, maka bacalah surat Al-Fatihah, Al-Mu’awwidzatain, dan surat AL-Ikhlas. Kemudia hadiahkan pahalanya untuk ahli kubur. Maka sesungguhnya hadiah pahala itu sampai kepada mereka.”
( Mukhtashar Tadzkirat Al-Qurthubi, 25 ini juga bisa kita temukan dalam kitab karangan orang Indonesia yaitu Hujjah Ahlus Sunnah Wa Al-Jma’ah hal 8 )
Adapun pendapat-pendapat tersebut bersumber dari hadits diantaranya yaitu.
“ Dari Ma’qil bin Yasar ra dari nabi SAW beliau bersabda Surat yasin adalah hatii Al-Qur’an Tidaklah seseorang membacanya dengan mengharap rahmat Allah SWT kecuali Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Maka bacalah Surat Yasin atas orang-orang yang meninggal diantara kalian.”
( HR Imam Ahmad, Imam Nasa’I, Imam Abu Daud dan dishahihkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Imam Hakim )
Sesuai penjelasan Imam Syaukani bahwa Raulullah SAW menyuruh kita membaca Surat yasin untuk yang meninggal adapun mengenai tempat tidak ditentukan , sehingga tidak ada salahnya membacanya di pemakaman. Hal ini bahayak dilakukan oleh para Sahabat yang mulya dan para tabi’in. mereka membaca beberapa ayat Al-Qur’an dan tidak hanya Surat Yasin.
Hadits dari sahabat Abdullah bin Umar ra. Bahwa Rasulullah SAW telah bersabda “ Jika telah meninggal salah seorang diantara kamu, maka janganlah kamu menahannya dan segerakanlah membawa kekubur ( maksudnya dikubur ) dan bacakanlah Fatihah Al-Kitab disamping kepalanya.”
( HR Imam Baihaqi dan Thabrani )
“ Dari Sahabat Ali ra Rasulullah SAW bersabda Barang Siapa Memasuki pemakaman lalu membaca Syrat Al-Ikhlas sebelas kali dan menghadiahkan pahalanya kepada orang yang meninggal ( ahli kubur ) maka ia akan diberi pahala sebanyak orang yang mati disitu.”
( HR Imam Daruqutni, Abu Muhammad Al-Samarqandi dan Imam Rafi’I lihat Haula Khashaish Al-Qur’an hal 45 )
Selain itu ada juga hadits dari Imam Ali ra Bahwa Rasulullah SAW bersabda Barang Siapa Memasuki pemakaman lalu membaca Syrat Al-Ikhlas sebelas kali dan menghadiahkan pahalanya kepada orang yang meninggal ( ahli kubur ) maka ia akan diberi pahala sebanyak orang yang mati disitu.”
( HR Hafidz As-Salafi secara marfu’ )
Dan juga Hadits mengenai wasiat Ibnu Umar ra yang disebutkan oleh Abu Al-‘Izz AL-Hanafi
“ Dari Ibnu Umar ra bahwa beliau ra berwasiat agar di atas kuburnya nanti sesudah pemakaman dibacakan awal surat Al-Baqarah dan akhirnya Dan dari sebagian Sahabat Muhajirin dinukil pula adanya pembacaan surat Al-Baqarah.”
( Syarah Aqidak At-Thahawiyyah, 485 )
Selain itu dari riwayat Imam Baihaqi dengan sanad hasan bahwa Ibnu Umar menyukai( menyunahkan ) agar dibaca di atas kubur sesudah pemakaman awal surat Al-Baqarah dan akhirnya.
( Al-Adzkar Imam Nawawi hal. 206 )
Barangkali teman dalam forum ini sudah tahu siapa itu Ibnu Umar ra yang nama aslinya Abdullah bin Umar ra. Nbeliau merupakan salah satu sahabat yang terbanyak meriwayatkan hadits, sekitar 2630 hadits. Selain itu beliau ra juga merupakan satu dari tujuh sahabat yang paling banyak memberi fatwa selain Ibnu umar ra juga Ibnu Abbas ra, Umar bin Khaththab ra, Ibnu umar ra, Aisyah Ummul Mu’minin, Abdullah bin Mas’ud, zaid bin tsabit dan Ali bin Abi Tholib.
Selan itu pujian para Sahabat atau para Tabi’in kepada Ibnu umar juga sangat banyak sehingga sangat tidak mungkin jikalau Ibnu Umar berfatwa sedangkan fatwa beliau ra menentang dengan apa yang dilakukan Rasulullah SAW. Juikalau ada perbedaan maka yang harus dilihat yaitu bagaimana penafsiran kita terhadap suatu hadits tersebut apakah sesuai dengan penafsiran para sahabat tersebut.
Dalam kitab Al-Manhalu Al-Latiif fi Ushuli Al-Hadits Al-Syarif karya Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani disebutkan bahwa
“ Diriwayatkan dari Ja’far dia berkata Tidak ada seorang sahabat diantara sahabat-sahabat nabi SAW apabila mendengar hadits darinya yang paling berhati-hati dengan tidak menambah dan mengurangi selain Ibnu Umar.”
Selain Itu Riwayat Dari Malik dia berkata Ibnu Shihab berkata kepadakuu “kamu jangan membanding-bandingkan pendapat Ibnu Umar karena sesungguhnya dia seorang yang menegakkan sunnah sesudah Rasulullah SAW tidak ada sesuatu yang meragukannya darinya baik yang terkait persoalan Rasulullah SAW ataupun Sahabat-sahabatnya.”
Sebenarnya mengenai keadilan Ibnu Umar dalam melaksanakan Sunnah Rasulullah SAW tanpa mengurang dan menambah dan kealiman ke wara’ an sangat banya.
Selain itu juga ada hadits dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda “ Barang siapa memasuki pemakaman lalu membaca surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, dan Al-Takatsur lalu berdo’a. Aku hadiahkan pahala bacaan yang aku baca dari firman-Mu untuk semua ahli kubur dari kalangan mu’minin dan mu’minat. Maka semua ahli kubur itu akam memberikan syafa’at kepada orang yang membaca surat tersebut.”
( HR Abu Qasim Al-Zaila’I, lihat Haula Khashaish Al-Qur’an )
Dan yang terakhir mari kita lihat pendapat salah seorang murid dari Imam Ibnu Taimiyyah yaitu Ibnu Qoyyim Al-Jauzi dalam kitab beliau
Disebutkan dalam kitab Al-Ruh halaman 11 menulis bahwa Imam Al-Khallal telah meriwayatkan dari Imam Al-Sya’bi dan berkata bahwa jika ada sahabat di kalangan Anshar meninggal dunia mereka bergantian datang / berkumpul di depan kuburnya sambil membaca Al-Qur’an.
Selain itu Imam Al-Khallal dalamkitabnya Al-Jami’ keyila membahas mengenai bacaan Al-Qur’an disamping kubur berkata menceritakan kepada kami Abbas bin Muhammad Ad-Dauri menceritakan kepada kami yahya bin Mu’in menceritakan kepada kami Mubasyar Al-Halabi menceritakan kepada kamiAbdurrahman bin Ala’ bin Al-Lajlaj dari bapaknya ia berkata. Bapakku berkata “ Jika aku telah mati maka letakkan aku di liang lahat dan ucapkan Bismillah wa ‘ala Sunnati Rasulillahdan ratakan tanah atasku dab bacakan permulaan Surat Al-Baqarah disamping kepalaku karena sesungguhnya aku mendengar Abdullah bin Umar ra mengatakan demikian.”
Ibnu Qayyim juga menceritakan bahwa Al-Khallal berkata mengkhabarkan kepada kami Hasan bin Ahmad AL-Warraq menceritakan kepada kami Ali bin Musa Al-Haddad dan dia adalah seorang yang sangat jujur dia berkata “ Pernah aku bersama Imam Ahmad bin Hambal dan Muhammad bin Qudomah Al-Jauhari menghadiri jenazah, maka ketika mayyit dimakamkan seseorang lelalki kurus membaca duduk disamping kubur sambil membaca Al-Qur’an . Melihat hal itu Imam Ahmad berkata Hai sesungguhnya membaca Al-Qur’an disamping kubur itu bid’ah. Maka ketika kami keluar dari kubur berkatalah Muhammad bin Qudomah kepada Imam Ahmad bin Hambal. Wahai Abu Abdillah bagaimana pendapatmu mengenai Mubassyar Al-Halabi? Imam Ahmad menjawab : Beliau orang yang Tsiqah, apakah engkau meriwayatkan sesuatu darinya ? Muhammad bin Qudomah menjawab : Ya, mengabarkan kepadaku Mubassyar dari Abdurrahman bin Ala’ bin Lajlaj dari bapaknya bahwa ia berwasiat apabila telah dikuburkan agar dibacakan disamping kepalanya permulaan Surat Al-Baqarah dan akhirnya dan dia berkata : Aku telah mendengar Ibnu umar ra berwasiat dengan yang demikian. Mendengar riwayat itu Imam Ahmad berkata : Kembalilah dan katakan kepada lelaki itu agar meneruskan bacaan Al-Qur’annya.”
( Dari Kitab Al-Ruh oleh Imam Ibnu Qayyim halaman 11-13 )
Sehingga dari nash dan bukti di atas bahwa membaca Al-Qur’an di pemakaman itu bukanlah sesuatu yang bid’ah tetapi sesuatu yang boleh dilakukan dan bahkan sunnah karena para Sahabat Beliau SAW baik itu sahabat Muhajirin ataupun Anshar melakukannya.
Demikian keteraangan kami semoga bermanfaat, maaf-maaf kalau ada salah tulis dan tulisan yang menyinggung saudaraku semua.
Semoga Allah SWT memberikan Hidayah-Nya kepada kita.
Dalam satu riwayat, baginda Rasullah s.a.w bersabda, “Iman akan lusuh seperti mana pakain menjadi lusuh. Oleh itu hendaklah kamu sentiasa memohon kepada Allah supaya Allah memperbaharui iman kamu. Maksud iman menjagi lusuh ialah dengan kemaksiatan yang dilakukan makan kekuatan iman dan nur iman akan pudar.
Oleh itu, keterangan dalam sebuah hadith bahawa apabila sesaorang hamba melakukan kemaksiatan maka lahirlah dihatinya satu tanda hitam. Sekiranya dia bertaubat dengan sebenar-benar taubat maka tanda hitam itu akan lenyap, jika tidak tanda itu akan terus kekal. Apabila dia melakukan lagi dosa yang kedua maka lahirlah tanda yang kedua dan demikianlah seterusnya sehingga hati menjadi hitam dan berkarat. Kemudian keadaan hati itu akan berubah sama sekali sehingga perkataan yang benar tidak lagi akan memberi kesan kepada hatinya.
Diterangkan dalam sebuah hadith bahawa empat perkara yang akan merosakkan hati manusia;
- Berbahas dengan orang jahil
- Melakukan banyak dosa
- Banyak bergaul dengan wanita yang bukan muhram
- Sering duduk bersama dengan orang yang mati. Baginda ditanya “Siapakah yang dimaksudkan dengan orang yang mati?” Jawab Baginda s.a.w “Setiap orang yang kaya menjadi sombong dengan hartanya.”
Amal Bergantung Kepada Niat
Abul Laith Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Zaid bin
Maisarah berkata: Allah terlah berfirman: Aku tidak menerima perkataan
sesaorang hakim, tetapi aku melihat tujuan dan niatnya kepada Ku, maka
aku jadikan diamnya untuk berfikir dan bicaranya sebagai zikir meski pun
ia tidak berkata-kata.
Aun bin Abdullah berkata: Dahulu orang-orang soleh menulis surat kepada sahabatnya tiga kalimat;
Oleh sebab itu, niat itu mendapat pahala tanpa amal, sedangkan amal tanpa niat tidak ada pahalanya.
Nabi s.a.w bersabda: ” Seorang hamba dihadapkan pada hari khiamat membawa hasanah sebesar bukit, lalu ada seruan; Siapa yang pernah di iniaya oleh Fulan boleh datang untuk dibayar. Maka datanglah beberapa orang lalu mengambil bahagiannya sehingga tiada tinggal satu pun dari hasanah yang banyak itu, sehingga hamba itu menjadi bingung, lalu tuhan berkata kepadanya: Untuk mu ada simpanan pada Ku yang tidak Aku perlihatkan kepada malaikat atau seorang pun dari makhluk Ku, lalu ia bertanya: Apakah itu. Jawab tuhan: Ia itu NIAT mu, yang kau selalu niat akan berbuat kebaikkan, Aku tulis untuk mu berlipat ganda, tujuh puluh lipat ganda.”
Seorang ‘abid Bani Israel, ketika berjalan melihat anak bukit, lalu ia ingin, andaikan bukit itu menjadi tepung, maka akan diberinya makan kepada Bani Israel yang sedang menderita kelaparan. Maka Allah menurunkan wahyu kepada Nabi ketika itu: Katakanlah kepada ‘abid itu bahawa Allah berfirman; Telah Aku tetapkan bagimu pahala sekiranya bukit itu menjadi tepung dah kamu sedekahkanya.
Juga ada riwayat:
Akan dihadapkan pada hari kiamat seorang hamba, lalu ia meihat dalam suratan amalnya ada haji, umrah, jihad, zakat dan sedekah, maka ia berkata dalam hatinya; dari mana semua itu padahal aku tidak berbuat semua itu, mungkin ini bukan suratan amalku. Maka Allah berfirman; Bacalah itu suratan mu, semasa hidupmu dulu sering berkata, andainya aku mempunya harta nescaya aku jihad. Aku mengetahui akan niatmu itu, maka Aku beri pada mu pahala semua itu.
Abu Hurairah r.a. berkata; Nabi s.a.w bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa mu, dahn tidak melihat harta mu, dan tidak melihat keadaan mu, tetapi melihat amal dan hati mu.
Aun bin Abdullah berkata: Dahulu orang-orang soleh menulis surat kepada sahabatnya tiga kalimat;
- Siapa yang beramal untuk akhirat, maka Allah mencukupi segala urusan dunianya.
- Dan siapa yang memperbaikki niatnya, maka Allah akan memperbaikki zahirnya.
- Dan sesiapa yang memperbaikki hubungannya dengan Allah, maka allah akan memperbaikki hubungannya dengan sesama manusia.
Oleh sebab itu, niat itu mendapat pahala tanpa amal, sedangkan amal tanpa niat tidak ada pahalanya.
Nabi s.a.w bersabda: ” Seorang hamba dihadapkan pada hari khiamat membawa hasanah sebesar bukit, lalu ada seruan; Siapa yang pernah di iniaya oleh Fulan boleh datang untuk dibayar. Maka datanglah beberapa orang lalu mengambil bahagiannya sehingga tiada tinggal satu pun dari hasanah yang banyak itu, sehingga hamba itu menjadi bingung, lalu tuhan berkata kepadanya: Untuk mu ada simpanan pada Ku yang tidak Aku perlihatkan kepada malaikat atau seorang pun dari makhluk Ku, lalu ia bertanya: Apakah itu. Jawab tuhan: Ia itu NIAT mu, yang kau selalu niat akan berbuat kebaikkan, Aku tulis untuk mu berlipat ganda, tujuh puluh lipat ganda.”
Seorang ‘abid Bani Israel, ketika berjalan melihat anak bukit, lalu ia ingin, andaikan bukit itu menjadi tepung, maka akan diberinya makan kepada Bani Israel yang sedang menderita kelaparan. Maka Allah menurunkan wahyu kepada Nabi ketika itu: Katakanlah kepada ‘abid itu bahawa Allah berfirman; Telah Aku tetapkan bagimu pahala sekiranya bukit itu menjadi tepung dah kamu sedekahkanya.
Juga ada riwayat:
Akan dihadapkan pada hari kiamat seorang hamba, lalu ia meihat dalam suratan amalnya ada haji, umrah, jihad, zakat dan sedekah, maka ia berkata dalam hatinya; dari mana semua itu padahal aku tidak berbuat semua itu, mungkin ini bukan suratan amalku. Maka Allah berfirman; Bacalah itu suratan mu, semasa hidupmu dulu sering berkata, andainya aku mempunya harta nescaya aku jihad. Aku mengetahui akan niatmu itu, maka Aku beri pada mu pahala semua itu.
Abu Hurairah r.a. berkata; Nabi s.a.w bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa mu, dahn tidak melihat harta mu, dan tidak melihat keadaan mu, tetapi melihat amal dan hati mu.
Saat Kematian
Abu Lais meriwayakan dengan sanadnya dari Albaraa’
bin Aazib r.a. berkata: Kami bersama Nabi s.a.w. keluar menghantar
jenazah seorang sahabat ansar, maka ketika sampai kekubur dan belum
dimasukkan kedalam lahad, Nabi s.a.w. duduk dan kami turut duduk, diam
menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedangkan
Nabi.s.a.w mengorek-ngorek dengan dahan yang ditangannya, kemudian
baginda mengangkat kepala dan bersadba: “Berlindunglah kamu kepada Allah
dari siksa kubur, 2 atau 3 kali diulang.” Lalu bersabda lagi…
“Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggalkan
dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun kepadanya malaikat yang
putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka
duduk didepannya sejauh pandangan mata mengelinginya, kemudian datang
malaikat maut dan duduk dekat kepalanya dan memanggil: Wahai ruh yang
tenang baik, keluarlah menuju keampunan Allah dan ridhoNya”
Nabi s.a.w. bersabda lagi: “Maka keluar rohnya
mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi, maka langsung diterima, dan
langsung dimasukkan kedalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum
bagaikan kasturi yang terharum diatas bumi, lalu dibawa naik. Maka tidak
memalui rombongan malaikat melainkan ditanya: Roh siapakah yang harum
ini? Dijawab ruh Fulan bin Fulan, sehingga sampai kelangit, dan disana
dibukakan pintu langit, dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap
langit dihantar oleh malaikat muqorrbun dibawa naik kelangit yang atas
hingga sampai kelangit ketujuh.
Maka Allah berfirman: Catatlah suratannya di
ILLIYIN. Kemudian dikembalikan ke bumi, sebab daripadanya Kami jadikan,
dan di dalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan
pada saatnya.
Maka kembalilah ruh ke jasad didalam kubur,
kemudian datang kepadanya dua malaikat untuk menanya: Siapa tuhan kamu?
Maka dijawabnya: Allah tuhan ku. Lalu ditanya: Apa agamamu: Dijawab:
Islam agama ku. Ditanya: Bagaimana pendapat mu tentang orang yang
diutuskan dikalangan kamu? Dijawab: Ia utusan Allah. Ditanya: Bagaimana
kamu mengetahui itu? Dijawab: Aku membaca kitab Allah lalu percaya dan
membenarkannya.
Lalu terdengar suara: Benar hambaku, maka berikan
kepadanya hamparan dari Syurga serta pakain Syurga dan bukakan untuknya
pintu menuju ke Syurga, supaya ia mendapat bau dan hawa syurga. Lalu
diluaskan kubur sepanjang pandangan mata kemudian datang kepadanya
seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya seraya berkata: Terimalah
khabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Lalu ia
berkata: Siapakah kamu? Jawabnya: Aku, amalmu yang baik. Lalu ia
berkata: Ya tuhan segerakan lah hari Khiamat supaya segara aku bertem
dengan keluarga ku dan kawan-kawan ku.”
Nabi s.a.w bersabda lagi: Adapun hamba yang kafir
jika akan meninggalkan dunia dan menghadapi akhirat, maka turun
kepadanya malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan berpakaian
hitam. Lalu duduk dimukanya sepanjang pandangan mata. Kemudian datang
malaikat maut dan duduk disamping kepalanya, lalu berkata: Hai ruh yang
jahat, keluarlah menuju murka Allah. Maka tersebar disemua anggota
badannya, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterimanya dan
dimasukkan kedalam kain hitam dan dibawa dengan bau yang sangat busuk
bagaikan bangkai dan dibawa naik. Maka tidak melalui malaikat melainkan
ditanya: Ruh siapakah yang jahat dan busuk itu? Dijawab: Ruh Fulan bin
Fulan dengan sebutan yang sangat jijik sehingga sampai kelangit dunia
maka diminta buka, tetapi tidak dibuka untuknya.
Kemudian Nabi s.a.w membaca ayat: (maksudnya..)
Tidak dibukakan kepada mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat
masuk Syurga hingga unta dapat masukke lubang jarum.
Kemudian diperintahkan: Tulislah orang itu didalam
SIJJIN kemudian dilemparkan ruhnya itu begitu saja. Kemudian
dikembalikan ruh itu kedalam jasad di dalam kubur, lalu didatangi oleh
dua malaikat yang menundukkannya lalu menanya: Siapa tuhan kamu?
Jawabnya: Aku tidak tahu. Lalu ditanya: Apa agama mu? Jawabnya: Au tidak
tahu. Lalu ditanya: Apa pendapat kamu terhadap orang diutus dikalanga
kamu? Jawabnya: Aku tidak tahu.
Maka dengar seruan dari langit: Dusta hambaku,
hamparkan untuknya hamparan dari Neraka dan bukakan baginya pintu
Neraka. Maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya
sehingga terhimpit dan rusak tulang rusuknya. Kemudian datang kepadanya
seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya berkata kepadanya:
Sambutlah hari yang sangat jijik bagimu, inilah saat yang telah
diperingatkan oleh Allah kepadamu. Lalu ia bertanya: Siapakah kamu?
Jawabnya: Aku amalanmu yang buruk. Lalu ia berkata: Ya tuhan jangan
segerakan hati khiamat, ya tuhan jangan segerakan hari khiamat.
MEMBACA AL-QUR’AN DI DEKAT KUBUR ( DIKUBURAN )
Kalau kita berbicara mengenai hal ini merupakan suatu permasalahn yang khilafiyah yaitu masih ada perbedaan pendapat di anatara para Ulama’. Ulama yang tidak memperbolehkan adanya hal itu mempunyai dalil sedangkan ulama’ yang memperbolehkannya pun mempunyai dalil dan bahkan lebih banyak. Sehingga di sini kami mencoba mengupasnya sedikit agar tidak saling menghina dan menyalahkan bahkan menganggap bid’ah sesuatu.
GOLONGAN YANG TIDAK MEMPERBOLEHKAN
Diantara Ulama yang yang tidak memperbolehkan adanya membaca Al-Qur’an didekat pemakaman bahkan hal itu dikatakan suatu hal yang bid’ah yaitu pendapat yang dipelopori oleh ulama’-ulama’ dari Hijaz – maaf kalau ada yang tersinggung ( Baca Wahabi ). Diantara yang berfatwa seperti hal itu yaitu Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu dalam kitabnya “ AL-AQIDATU AL-ISLAMIYYAH ” beliau berkata.
“ Tidak boleh sedikitpun membaca daripada AL-Qur’an walaupun hanya surat AL-Fatihah. Rasulullah SAWbersabda Janganlah kamu menjadikan rumahmu bagaikan pemakaman. Sesungguhnya syaitan itu akan lari terbirit-birit dari sebuah rumah yang didalamnya dibacakan Surat Al-Baqarah. ( HR Imam Muslim ). Hadits itu memberikan petunjuk bahwasanya pekuburan itu bukan tempat untuk membaca Al-Qur’an sebaliknya adalah ruimah. Dan tidak ada dasarnya yang kuat dari Rasulullah SAW dan Para Sahabatnya bahwasanya mereka telah membaca AL-Qur’an untuk orang-orang yang telah meninggal. Akan tetapi mereka telah berdo’a untuk orang-orang yang telah meninggal. Rasulullah SAW apabila telah selesai mengubur mayit beliau suka berdiri di atas kuburnya dan bersabda Mintalah ampun untuk saudaramu dan mintalah untuk dia kemantapan karena sesungguhnya ia sekarang sedang ditanya.( HR Imam Hakim )
( Aqidah Al-Islamiyyah, 101-102 )
Hadits yang ada di atas juga merupakan salah satu sandaran dari saudara kita yang tidak setuju dengan adanya hadiah pahala untuk orang yang meninggal khususnya menghadiahkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an.
Selain itu Imam Abu Hanifah dan Imam Malik bin Anas juga jberpendapat bahwa membaca Al-Qur’an dipekuburan itu hukumnya adalah MAKRUH tidak sampai haram dan bid’ah.
“ Dan Imam Malik dan Imam Abu Hanifa telah memakruhkannya karena membaca Al-Qur’an dipemakaman itu tidak ada haditsnya.”
( Fiqhu Sunnah I, 472 )
Akan tetapi pendapat Kedua Imam ini ternya tidak diikuti oleh sebagian besar Ulama yang ber-Madzhab Hanafi dan Maliki. Hal ini membuktikan bahwa para Ulama di Empat Madzhab itu tidak serta merta mengikuti apa yang di fatwakan oleh Imam Madzhab Mereka tetapi mereka meneliti terlebih dahulu apakah sesuai dengan sunnah dan Al-Qur’an. Hal ini akan kami jelaskan terkemudian.
GOLONGAN YANG MEMPERBOLEHKAN
Adapun Golongan yang memperbolehkan adanya bacaan AL-Qur’an di pemakaman dan ini merupakan apa yang kami ikuti. Adapun Ulama-Ulama yang memperbolehkan membaca Al-Qur’an di pemakaman yaitu Ulama’-Ulama’ dari Madzhab Syafi’I dan juga Ulama’-ulama’ Madzhab Hambali dan Jumhur Al-Ulama’. Para Ulama Di atas membolehkan dan bahkan menghukumi sunnah membaca Al-Qur’an di pemakaman itu. Fatwa ini dikemukakan oleh Al-Imam Asy-Syafi’I ( yang oleh orang yang tidak sependapat bahwa Imam Syafi’I melarang membaca Al-Quran karena tidak sampai padahal yang sebenarnya tidak begitu). Selain itu pendapat Imam Syafi’I ini juga diikuti oleh murid beliau Imam Ahmad bin Hambal dan juga murid dari Imam Abu Hanifah dan Imam Malik bin Anas. Seperti yang ada dalam kitab Fiqhu Sunnah
“Para Ulama ahli fiqih telah berbeda pendapat dalam menetapkan hukum membaca Al-Qur’an di pemakaman. Imam Syafi’I dan Imam Muhammad Al-Hasan ( Murid Imam Abu Hanifah ) berpendapat bahwa membaca Al-Quran dipemakaman hukumnya adalah sunnah dan pendapat keduanya disetujui oleh Imam Qadhi Itadhi dan Imam Al-Qorofi dari Madzhab Maliki. Dan Imam Ahmad bin hambal berpendapat bahwa membaca AL-Qur’an di pemakaman itu tidak ada salahnya ( boleh ).”
( Fiqhu Sunnah I, 472 )
Imam Al-Muhaddits Muhammad bin Allan As-Shiddiqi dalam kitab Syarah Riyadh Al-Sholihin berkata “Imam Syafi’I berkata Disunnahkan membaca sebagian ayat Al-Qur’an di dekat mayit dan lebih baik lagi jika mereka membaca Al-Qur’an sampai khatam.”
( DalilAl-Falihin VI, 103 )
Al-Imam Muhyiddin Zakaria An-Nawawi dalam Al-Adzkar mengatakan “berkata Imam Syafi’I ra dan para sahabatnya : Sunnah hukumnya membaca sebagian Al-Qur’an di dekat mayit dan kalau mereka sampai menghatamkannya sangatlah baik.”
( AL-Adzkar, 147 )
Sudah saya jelaskan dalam tulisan yang terdahulu Bahwa dalam hal ini Imam Syafi’I yang seorang Mujtahid Mutlak tidak hanya berfatwa saja tetapi beliau juga langsung mempraktekkannya. Hal itu dijelaskan ketika beliau Imam Syafi’I pindah ke Mesir sekitar tahun 200 H
“Sudah populer diketahui banyak orang ( berita yang mutawattir ) bahwa Imam Syafi’I pernah berziarah ke makam Laits bin Sa’ad. Beliau memujinya dan membaca Al-Qur’an di dekat kuburannya dengan sekali khatam. Lalu beliau berkata, Saya berharap semoga hal ini terus berlanjut dan maka pada begitulah pembacaan itu dilakukan..”
( Adz-Dzakhiratu Ats-Tsaminah, 47 )
Selanjutnya Seorang Ahli Hadits Al-Imam Syaukani juga berpendapat boleh membaca Al-Qur’an dipemakaman.
“ Dan tidaklah tercela hal itu menghadiahkan pahala membaca Al-Qur’an atau lainnya kepada orang yang telah meninggal dunia bahkan ada beberapa jenis bacaan yang didasarkan pada hadits shahih seperti Iqrau Yasin ‘Ala Mautakum (Bacalah Surat Yasin kepada orang mati diantara kamu). Dan tidak ada perbedaan antara membaca Yasin itu dilakukan secara jama’ah hadir di dekat mayit atau di atas kuburnya, dan membaca Al-Qur’an secara keseluruhan atau sebagian baik dilakukan dimasjid ataupun dirumah. ”
( Al-Rasa’il Al-Salafiyyah, 46 )
Dan keterangan mengenai hal ini juga dipertegas mengenai kobolehan atau kesunnahan membaca Al-Qur’an ini di pemakaman oleh Al-Imam Ahmad bin Hambal yang juga merupakan seorang Mujtahid Mutlak. Imam Al-Qurthubi dalam Mukhtashar Tadzkirat Al-Qurthubi berkata
“ Imam Ahmad bin Hambal ra berkata apabila kamu berziarah ke pemakaman, maka bacalah surat Al-Fatihah, Al-Mu’awwidzatain, dan surat AL-Ikhlas. Kemudia hadiahkan pahalanya untuk ahli kubur. Maka sesungguhnya hadiah pahala itu sampai kepada mereka.”
( Mukhtashar Tadzkirat Al-Qurthubi, 25 ini juga bisa kita temukan dalam kitab karangan orang Indonesia yaitu Hujjah Ahlus Sunnah Wa Al-Jma’ah hal 8 )
Adapun pendapat-pendapat tersebut bersumber dari hadits diantaranya yaitu.
“ Dari Ma’qil bin Yasar ra dari nabi SAW beliau bersabda Surat yasin adalah hatii Al-Qur’an Tidaklah seseorang membacanya dengan mengharap rahmat Allah SWT kecuali Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Maka bacalah Surat Yasin atas orang-orang yang meninggal diantara kalian.”
( HR Imam Ahmad, Imam Nasa’I, Imam Abu Daud dan dishahihkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Imam Hakim )
Sesuai penjelasan Imam Syaukani bahwa Raulullah SAW menyuruh kita membaca Surat yasin untuk yang meninggal adapun mengenai tempat tidak ditentukan , sehingga tidak ada salahnya membacanya di pemakaman. Hal ini bahayak dilakukan oleh para Sahabat yang mulya dan para tabi’in. mereka membaca beberapa ayat Al-Qur’an dan tidak hanya Surat Yasin.
Hadits dari sahabat Abdullah bin Umar ra. Bahwa Rasulullah SAW telah bersabda “ Jika telah meninggal salah seorang diantara kamu, maka janganlah kamu menahannya dan segerakanlah membawa kekubur ( maksudnya dikubur ) dan bacakanlah Fatihah Al-Kitab disamping kepalanya.”
( HR Imam Baihaqi dan Thabrani )
“ Dari Sahabat Ali ra Rasulullah SAW bersabda Barang Siapa Memasuki pemakaman lalu membaca Syrat Al-Ikhlas sebelas kali dan menghadiahkan pahalanya kepada orang yang meninggal ( ahli kubur ) maka ia akan diberi pahala sebanyak orang yang mati disitu.”
( HR Imam Daruqutni, Abu Muhammad Al-Samarqandi dan Imam Rafi’I lihat Haula Khashaish Al-Qur’an hal 45 )
Selain itu ada juga hadits dari Imam Ali ra Bahwa Rasulullah SAW bersabda Barang Siapa Memasuki pemakaman lalu membaca Syrat Al-Ikhlas sebelas kali dan menghadiahkan pahalanya kepada orang yang meninggal ( ahli kubur ) maka ia akan diberi pahala sebanyak orang yang mati disitu.”
( HR Hafidz As-Salafi secara marfu’ )
Dan juga Hadits mengenai wasiat Ibnu Umar ra yang disebutkan oleh Abu Al-‘Izz AL-Hanafi
“ Dari Ibnu Umar ra bahwa beliau ra berwasiat agar di atas kuburnya nanti sesudah pemakaman dibacakan awal surat Al-Baqarah dan akhirnya Dan dari sebagian Sahabat Muhajirin dinukil pula adanya pembacaan surat Al-Baqarah.”
( Syarah Aqidak At-Thahawiyyah, 485 )
Selain itu dari riwayat Imam Baihaqi dengan sanad hasan bahwa Ibnu Umar menyukai( menyunahkan ) agar dibaca di atas kubur sesudah pemakaman awal surat Al-Baqarah dan akhirnya.
( Al-Adzkar Imam Nawawi hal. 206 )
Barangkali teman dalam forum ini sudah tahu siapa itu Ibnu Umar ra yang nama aslinya Abdullah bin Umar ra. Nbeliau merupakan salah satu sahabat yang terbanyak meriwayatkan hadits, sekitar 2630 hadits. Selain itu beliau ra juga merupakan satu dari tujuh sahabat yang paling banyak memberi fatwa selain Ibnu umar ra juga Ibnu Abbas ra, Umar bin Khaththab ra, Ibnu umar ra, Aisyah Ummul Mu’minin, Abdullah bin Mas’ud, zaid bin tsabit dan Ali bin Abi Tholib.
Selan itu pujian para Sahabat atau para Tabi’in kepada Ibnu umar juga sangat banyak sehingga sangat tidak mungkin jikalau Ibnu Umar berfatwa sedangkan fatwa beliau ra menentang dengan apa yang dilakukan Rasulullah SAW. Juikalau ada perbedaan maka yang harus dilihat yaitu bagaimana penafsiran kita terhadap suatu hadits tersebut apakah sesuai dengan penafsiran para sahabat tersebut.
Dalam kitab Al-Manhalu Al-Latiif fi Ushuli Al-Hadits Al-Syarif karya Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani disebutkan bahwa
“ Diriwayatkan dari Ja’far dia berkata Tidak ada seorang sahabat diantara sahabat-sahabat nabi SAW apabila mendengar hadits darinya yang paling berhati-hati dengan tidak menambah dan mengurangi selain Ibnu Umar.”
Selain Itu Riwayat Dari Malik dia berkata Ibnu Shihab berkata kepadakuu “kamu jangan membanding-bandingkan pendapat Ibnu Umar karena sesungguhnya dia seorang yang menegakkan sunnah sesudah Rasulullah SAW tidak ada sesuatu yang meragukannya darinya baik yang terkait persoalan Rasulullah SAW ataupun Sahabat-sahabatnya.”
Sebenarnya mengenai keadilan Ibnu Umar dalam melaksanakan Sunnah Rasulullah SAW tanpa mengurang dan menambah dan kealiman ke wara’ an sangat banya.
Selain itu juga ada hadits dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda “ Barang siapa memasuki pemakaman lalu membaca surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, dan Al-Takatsur lalu berdo’a. Aku hadiahkan pahala bacaan yang aku baca dari firman-Mu untuk semua ahli kubur dari kalangan mu’minin dan mu’minat. Maka semua ahli kubur itu akam memberikan syafa’at kepada orang yang membaca surat tersebut.”
( HR Abu Qasim Al-Zaila’I, lihat Haula Khashaish Al-Qur’an )
Dan yang terakhir mari kita lihat pendapat salah seorang murid dari Imam Ibnu Taimiyyah yaitu Ibnu Qoyyim Al-Jauzi dalam kitab beliau
Disebutkan dalam kitab Al-Ruh halaman 11 menulis bahwa Imam Al-Khallal telah meriwayatkan dari Imam Al-Sya’bi dan berkata bahwa jika ada sahabat di kalangan Anshar meninggal dunia mereka bergantian datang / berkumpul di depan kuburnya sambil membaca Al-Qur’an.
Selain itu Imam Al-Khallal dalamkitabnya Al-Jami’ keyila membahas mengenai bacaan Al-Qur’an disamping kubur berkata menceritakan kepada kami Abbas bin Muhammad Ad-Dauri menceritakan kepada kami yahya bin Mu’in menceritakan kepada kami Mubasyar Al-Halabi menceritakan kepada kamiAbdurrahman bin Ala’ bin Al-Lajlaj dari bapaknya ia berkata. Bapakku berkata “ Jika aku telah mati maka letakkan aku di liang lahat dan ucapkan Bismillah wa ‘ala Sunnati Rasulillahdan ratakan tanah atasku dab bacakan permulaan Surat Al-Baqarah disamping kepalaku karena sesungguhnya aku mendengar Abdullah bin Umar ra mengatakan demikian.”
Ibnu Qayyim juga menceritakan bahwa Al-Khallal berkata mengkhabarkan kepada kami Hasan bin Ahmad AL-Warraq menceritakan kepada kami Ali bin Musa Al-Haddad dan dia adalah seorang yang sangat jujur dia berkata “ Pernah aku bersama Imam Ahmad bin Hambal dan Muhammad bin Qudomah Al-Jauhari menghadiri jenazah, maka ketika mayyit dimakamkan seseorang lelalki kurus membaca duduk disamping kubur sambil membaca Al-Qur’an . Melihat hal itu Imam Ahmad berkata Hai sesungguhnya membaca Al-Qur’an disamping kubur itu bid’ah. Maka ketika kami keluar dari kubur berkatalah Muhammad bin Qudomah kepada Imam Ahmad bin Hambal. Wahai Abu Abdillah bagaimana pendapatmu mengenai Mubassyar Al-Halabi? Imam Ahmad menjawab : Beliau orang yang Tsiqah, apakah engkau meriwayatkan sesuatu darinya ? Muhammad bin Qudomah menjawab : Ya, mengabarkan kepadaku Mubassyar dari Abdurrahman bin Ala’ bin Lajlaj dari bapaknya bahwa ia berwasiat apabila telah dikuburkan agar dibacakan disamping kepalanya permulaan Surat Al-Baqarah dan akhirnya dan dia berkata : Aku telah mendengar Ibnu umar ra berwasiat dengan yang demikian. Mendengar riwayat itu Imam Ahmad berkata : Kembalilah dan katakan kepada lelaki itu agar meneruskan bacaan Al-Qur’annya.”
( Dari Kitab Al-Ruh oleh Imam Ibnu Qayyim halaman 11-13 )
Sehingga dari nash dan bukti di atas bahwa membaca Al-Qur’an di pemakaman itu bukanlah sesuatu yang bid’ah tetapi sesuatu yang boleh dilakukan dan bahkan sunnah karena para Sahabat Beliau SAW baik itu sahabat Muhajirin ataupun Anshar melakukannya.
Demikian keteraangan kami semoga bermanfaat, maaf-maaf kalau ada salah tulis dan tulisan yang menyinggung saudaraku semua.
Semoga Allah SWT memberikan Hidayah-Nya kepada kita.
Sabtu, 05 Oktober 2013
aplikasi blue ftp
Extract the zip file using BlueFTP .Maybe
dah many people who know about this BlueFTP . Just so I
intend to give tau created who do not know az .. heheheeBlueFTP is hp application to extract the files with
extension . Zipped . BlueFTP can be used in Java or Symbian
-based hp . So
if you find the application that is wrapped with a zip , now you can
mengekstract with this BlueFTP .Ane ancient
story , if ane ma tu hate that name file.zip because I was blocked using
an application that I want it , until I give sometimes scolded orang2
wrapped applications . Zipped . But that was then , now I prefer berextensi zip file rather than
directly . Jar .You know
why ..? because if I can download a zip wrapped
with opmin me . Why
I like wearing Opmin , , ? ? Because I wear Opmin gratizzz download
..!That's my
story , where the story ..?Wakakakakkakk ... inconsequential .Further we go again ..!Here's how to use BlueFTP
..!1 . Run your application BlueFTP .2 . Find the file you want to ekstract it .3 . Entered into the file , then you will see
your file in .4 . Press menu and select Extract
selected items5.Kemudian click again and select the menu
item ekstract here .6 . after diekstract out of your BlueFTP deh file and install the
file .Well you just select which one you want to download .